Setiap tanggal 10 Nopember, bangsa ini memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Peringatan itu berasal dari pertempuran 10 Nopember 1945, dimana arek-arek Surabaya dengan gagah berani bertempur melawan pasukan sekutu yang terlatih dan dilengkapi persenjataan canggih.
- Pengamat: Tanpa Disebut Hasto, PKS-Demokrat Tidak Akan Berkoalisi Dengan PDIP Di Pilpres 2024
- Ubedilah Badrun: Jokowi Tidak Akan Bubarkan Buzzer Karena Kontribusinya Sedang Dinikmati
- Peringati Haul ke-15 Soeharto, Golkar Jatim: Pak Harto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan
"Saya dan mayoritas warga NU berharap pemerintah tahun ini memberikan gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur. Saya bernazar akan jalan kaki dari rumah saya di Kediri hingga ke makam Gus Dur di Jombang bila pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada Gus Dur," ujar pria yang akrab disapa Dokter Sukma itu, Kamis (7/11).
Sukma menambahkan, Gus Dur memberikan sumbangan besar terhadap perjalanan bangsa ini. Cucu KH. Hasyim Hasy'ari itu telah meninggalkan legacy berupa Hari Raya Imlek yang selama rezim orde baru dilarang. Imlek tidak hanya diperingati oleh umat agama Konghucu tetapi oleh etnis Tionghoa secara umum.
"Gus Dur adalah pejuang HAM, tokoh pluralisme dan pahlawan kemanusiaan. Saya kira sudah waktunya pemerintah memberikan pengakuan resmi lewat penetapan gelar pahlawan," ucar bakal calon Bupati Kediri ini.
Rencananya, Presiden akan mengumumkan penerima gelar pahlawan pada Jumat (8/11). Satu nama yang dipastikan mendapatkan gelar pahlawan adalah Roehana Koeddoes. Tokoh pers perempuan itu diusulkan oleh pemerintah provinsi Sumatera Barat. Sementara nama lain, masih disimpan rapat oleh Presiden Joko Widodo.[bdp]
- Maju Caleg Golkar, Gus Fathul Bari Porong Gaet Suara Milenial di Dapil II Sidoarjo
- Evaluasi Dua Tahun Jokowi-Maruf, Menkes Dinilai Gagal Sediakan Fasilitas Kesehatan Masyarakat
- Berkas Dugaan Penistaan Agama Lengkap, Roy Suryo Digelandang ke Kejari Jakbar
ikuti update rmoljatim di google news