Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur diminta melakukan langkah antisipasi untuk mencegah ancaman bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor.
- Waspadai Gempa Susulan di Bawean, BPBD Jatim Siapkan Tenda Darurat Di Pengungsian
- BPBD Jatim Catat 17 Kali Gempa Susulan Di Tuban, 2 Rumah Dan Satu Sekolah Rusak
- 22 Kabupaten/Kota Alami Kekeringan Kritis, BPBD Jatim Dropping Air Bersih
Hal itu dikatakan oleh ketua komisi D DPRD Jawa Timur Agung Mulyono beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, salah satu langkah yang harus dilakukan adalah dengan membangun sistem peringatan dini (Early Warning System) terpadu BPBD yang dikembangkan dan notifikasinya disebarluaskan melalui semua moda komunikasi, seperti website, media sosial, SMS Blast, dan integrasi teknologi canggih.
“Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui sosialisasi dan pengembangan Desa Tangguh Bencana (Destana), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), dan gerakan tanam pohon yang dilakukan secara kolaboratif dengan pemerintah daerah dan para relawan,” katanya.
Menurut dia, salah satu yang harus dilakukan adalah dengan mewaspadai tanggul dan aliran sungai agar tidak jebol.
“Kami mendorong instansi terkait untuk waspada dan mengantisipasi sejak awal,’ tambahnya.
Sementara itu, anggota komisi D DPRD Jatim Heri Romadhon mengatakan, bahwa beberapa wilayah di Jawa Timur sudah mengalami bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanggul jebol, jembatan putus, dan genangan air. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten dan Kota Mojokerto, Probolinggo, Madiun, Magetan, dan Ngawi.
"Saya yakin Pemprov maupun pemda setempat sudah melakukan penanganan tanggap bencana terhadap bencana di wilayah tersebut," jelas Heri yang juga politisi asal fraksi PAN Jatim ini.
Lebih lanjut, Heri menjabarkan beberapa langkah antisipasi yang perlu dilakukan untuk menghadapi bencana hidrometeorologi.
Heri juga mengingatkan bahwa berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada Januari - Maret 2024.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru dan bersiap siaga menghadapi potensi bencana.
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti
- Kenali Gejala Tertular Flu Singapura, Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat