DPD Golkar Jawa Timur menggelar tahlil dan yasin bersama untuk memperingati wafatnya Presiden RI kedua HM Soeharto. Acara itu digelar di Masjid Al Mujahidin komplek kantor DPD Partai Golkar Jatim jl A Yani Surabaya, Kamis (26/1/2023) malam.
- DPP Dukung Prabowo, Golkar Jatim Yakin Menang Tebal Di Pemilu 2024
- Pacu Semangat Caleg, Golkar Gelar Konsolidasi Dapil Tulungagung Blitar dan Kediri
- Jaga Soliditas Jelang 2024, Golkar Jatim Kumpulkan Caleg di Dapil Surabaya-Sidoarjo
Baca Juga
Ketua DPD Partai Golkar Jatim Sarmuji, dalam sambutannya mengatakan bahwa Presiden RI Ke-2 HM Soeharto adalah pemimpin besar yang patut dikenang jasa-jasanya dan diwariskan kepada generasi muda bangsa.
"Semua pemimpin pasti ada kelebihan dan kekurangan. Tetapi ketika pemimpin itu sudah berakhir, maka tugas kita adalah mengenang kebaikannnya sekaligus mewarisi semangat para pendahulu kita untuk berjuang kepada bangsa ini," terangnya.
Ia mengakui generasi tua sudah pasti mengenal Soeharto. Namun anak-anak muda (millenial) atau generasi Z barangkali tidak mengenal. Padahal beliau sebenarnya layak untuk dicatat oleh bangsa ini.
"Bahkan jasa Pak Harto pada bangsa ini sebenarnya layak untuk mendapatkan penghormatan dan penghargaan dari bangsa ini," ungkap Sarmuji.
Pada zaman sebelum transisi dari pemerintahan Pak Karno ke Pak Harto hingga awal pemerintah Soeharto bangsa ini benar-benar mengalami krisis sandang, pangan dan papan. Namun berkat Revolusi Hijau yang digagas Pak Harto, bangsa Indonesia menjadi murah sandang pangan bahkan menjadi negara yang swasembada pangan sejak 1984 dan bertahan cukup lama
"Itu salah satu prestasi beliau, belum prestasi-prestasi yang lainnya. Di zaman Pak Harto kita disegani oleh bangsa-bangsa dunia," tambahnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menyebut almarhum Soeharto pantas mendapat gelar Pahlawan Nasional atas jasanya memimpin Indonesia.
“Atas jasa beliau di balik kekurangan beliau, Golkar Jawa Timur menilai Pak Harto layak untuk mendapat penghargaan yang setimpal atas dharma baktinya. Beliau juga layak atas gelar Pahlawan Nasional,” jelasnya.
Kegiatan pembacaan Yasin dan Tahlil bersama dipimpin Gus Zaman Syuyuti berlangsung secara khidmat. Sedangkan ceramah agama disampaikan oleh KH Imam Hambali pengasuh Ponpes Al Jihad Surabaya.
Dalam tausyaihnya, Kiai Hambali mengingatkan bahwa Likulli Saiin Maziah artinya setiap orang itu memiliki kelebihan itu karena itu aadalah sunatullah. Begitu juga dengan para pemimpin bangsa ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan termasuk Almarhum Soeharto.
Bagi Kiai Imam Hambali, pesan Pak Harto yang terkenal dan layak dikenang hingga sekarang adalah sebuah pepatah Jawa yaitu dadi wong urip ojo kagetan, ojo ngumunan lan ojo dumeh. Pepatah tersebut sejatinya merupakan saripati dari kalimat La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyyil Adhim.
"Orang kagetan itu pertanda tidak ikhlas dan kurang bersyukur. Padahal orang yang ikhlas itu ditakuti syetan," jelasnya.
- Survei ARCI Pilgub Jatim: Bayu Airlangga Jadi Cawagub Alternatif Pendamping Khofifah
- Target 100% Warga Jatim Stop Buang Air Besar Sembarangan, Pj Gubernur Adhy Ajak 8 Pemkab/Kota Tandatangani Komitmen Bersama
- OJK Beberkan Industri Keuangan Syariah Dulu dan Kini