PDI Perjuangan memberi apresiasi atas kerja cepat melalui sistem komando yang jelas dan paham detail, sehingga mampu mengatasi berbagai problematika kota besar termasuk kebakaran.
- Warga Keturunan Tionghoa di Jember Maju Caleg DPRD Lewat PKB, Bertekad Menangkan AMIN
- Beras Langka Disebut Gegara Bansos Jokowi, Ini Respon Kepala Bapanas
- Vaksin Booster Tak Halal, YKMI Ajukan Banding ke Menkes
Menurut Hasto, apa yang dilakukan Walikota Surabaya tersebut menjadi bukti bahwa selain visioner, pemimpin itu harus paham detail tata kota dan turun ke lapangan sehingga memahami problematika rakyat.
Ada pemimpin yang hanya pintar berkata-kata, bermain logika, namun tidak paham detail, sehingga anggaran rakyat dipakai untuk belanja yang tidak tepat sebagaimana terjadi dengan kasus Aica-Aibon beberapa waktu yang lalu," ujar Hasto.
Kota Surabaya, Banyuwangi, Ngawi, Kota Semarang, Surakarta, Tabanan, Badung, Samosir dan lain-lain, yang kepala daerahnya dipimpin oleh kader-kader PDI Perjuangan menjadi bukti bagaimana kerja lapangan di tangan pemimpin visioner yang merakyat mampu hadir sebagai antitesa pemimpin yang mengandalkan retorika kata-kata semata.
"Apa yang dilakukan oleh Ibu Risma bersama kepala daerah PDI Perjuangan lainnya tidak terlepas dari pemahaman terhadap jalan kerakyatan yang harus ditempuh setiap pemimpin. Jalan kerakyatan yang menyatu dengan seluruh nilai dalam Pancasila, wajib dijalankan oleh seluruh kader Partai. Di sinilah Sekolah Para Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan sangat penting untuk hadirnya pemimpin merakyat seperi Tri Rismaharini. Bu Risma adalah pengajar tetap Sekolah Partai kami," pungkas Hasto.[aji
- Jokowi Lebih Dekat Prabowo, Jalan Ganjar Tidak akan Mulus
- Disambut Seribu Relawan TPS di Jember, Anies Tegaskan Perubahan Kemenangan Angka Suara di TPS
- Gerindra Jatim Ungkap Alasan Jokowi Beri Sinyal Dukung Prabowo Di Pilpres 2024