Aplikasi peringatan bencana banjir buatan siswa SMK Negeri 1 Mejayan Caruban kabupaten Madiun masuk babak 6 besar dalam lomba Olympiad of Natural Science Education (OSCEAN) 2020 yang diadakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo dan berhak masuk ke babak final pada sabtu (22/02) mendatang.
- Pemkot Surabaya Pastikan Tari Remo Masuk Ekstrakurikuler Wajib
- Tahun 2023, Al Azhar Mesir Wisuda 1.000 Sarjana Asal Indonesia
- Arum Sabil Protes Menteri Nadiem Soal Pramuka Ekskul Tak Wajib: Pelemahan Pendidikan Karakter
Hal tersebut disampaikan oleh guru pembimbing SMK Negeri 1 Mejayan Dewi Wulandari usai mendampingi siswanya berkunjung ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Madiun. Untuk bertemu Kepala Pelaksana (Kalaksa), rabu (19/02).
Dewi Wulandari menambahkan, maksud kunjungan ke kantor BPBD yang berada di Jiwan itu untuk berkonsultasi sekaligus meminta saran dan pendapat kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD kabupaten Madiun guna menyempurnakan aplikasi peringatan bencana banjir yang diberi nama "SIAP BANJIR".
" Disini kita punya inovasi terkait dengan pencegahan atau mengurangi dampak dari banjir. Jadi bisa meminimalkan bentuk kerugian harta maupun nyawa akibat banjir. Jadi ini ada aplikasi berbasis internet dengan basic sistem alarm untuk peringatan sedini mungkin. Sehingga misalkan banjir kan dari hulu ke hilir jadi wilayah hulu ini adminya dapat menginformasikan bahwa disini sudah terjadi banjir sehingga penduduk yang diwilayah hilir ini sudah bersiap-siap. Sedini mungkin untuk mengevakuasi diri maupun harta mereka," jelas Dewi Wulandari.
Aplikasi "SIAP BANJIR" ini dibuat oleh tiga siswa SMK Negeri 1 Mejayan, nama siswa tersebut yakni Putri Dewi Isabella, Egi Saut Saputro, Donny Bayu Pranoto. Semuanya siswa kelas XII jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL).
Untuk pengembangan selanjutnya, aplikasi buatan siswa SMK Negeri 1 Mejayan ini akan dihubungkan dengan sensor yang akan dipasang pada titik-titik aliran sungai sehingga bisa melaporkan keadaan aliran sungai sesuai dengan kondisi ketinggian air secara real time.
"Kedepan pengembangannya kita akan membuat sensor yang dipasangkan ke titik-titik aliran sungai yang dihubungkan ke aplikasi "SIAP BANJIR" sehingga bisa melaporkan secara real time keadaan ketinggian air," ujar Dewi.
Sementara itu Kalaksa BPBD kabupaten Madiun Muhamad Zahrowi tampak terkesan dengan aplikasi buatan siswa SMK Negeri 1 Mejayan.
Selanjutnya ia menginginkan kerjasama dengan pihak SMKN Negeri 1 Mejayan kaitannya dengan aplikasi tersebut. Sambil menunggu penyempurnaan dan lolos uji coba. Mantan Camat Dagangan juga memberikan semangat untuk berinovasi apalagi sabtu depan aplikasi tersebut masuk final dalam lomba OSCEAN 2020.
"Saya apresiasi dengan siswa-siswi ini, yang sudah tanggap bencana. Terbukti mereka membuat aplikasi. Kalau bisa aplikasi tersebut segera dikembangkan lagi dan nantinya bisa kerjasama dengan kami. Semoga besok bisa memperoleh juara," pungkasnya.
- Sebelum Ujian, Rektor Unair Ajak Peserta dan Panita Heningkan Cipta
- Pagelaran Yudisium FH UWP 2022 Membawa Spirit Pembangunan Etika dan Moralitas
- Truu Mobility, Startup Kendaraan Mikro Elektrik Karya Alumni ITS