Dinas Pendidikan Kota Surabaya melakukan pembekalan kepada para guru kelas 1 Sekolah Dasar (SD) yang akan mendampingi para siswa inklusi di jenjang SD.
- Dispendik Susun Jadwal Kunjungan Siswa SD-SMP ke Museum Surabaya
- Dispendik Surabaya Sediakan 365 Posko PPDB 2024, Bantu Orang Tua Pahami Alur Pendaftaran
- Study Tour Diimbau Diganti Kegiatan Lokal, Dispendik: Banyak Spot Wisata Menarik Surabaya
Pasalnya, beberapa bulan lagi akan dimulai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD dan nantinya juga akan ada pembukaan untuk siswa inklusi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan sejak beberapa bulan terakhir ini pihaknya sudah menggencarkan pendampingan para guru untuk kelas 1 SD.
Pendampingan ini sifatnya untuk memberikan bekal para guru kelas 1 bagaimana cara mengajari anak dengan status inklusi atau anak berkebutuhan khusus.
"Agenda pendampingan ini sudah berjalan untuk negeri dan swasta di semua sekolah kelas 1 SD, " kata Yusuf dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (20/4).
Dalam pendampingan itu, materi pembahasannya seputar dasar-dasar psikologis anak.
Ia mengakui bahwa memang dalam menangani siswa inklusi ini tidak bisa sembarangan.
Oleh karena itu, para guru dibimbing untuk tahu bagaimana cara menangani psikologis anak-anak inklusi ini.
"Wali kelasnya sendiri langsung yang diberikan pembekalan ini. Nantinya kriteria inklusi ini kan yang inklusi ringan semisal slow learner. Kalau ABK yang berat kan tetap ke SLB (Sekolah Luar Biasa)," ujarnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang kebutuhan guru pendamping bagi siswa inklusi ini.
Menurutnya, memang ada beberapa sekolah yang sudah memiliki guru dengan pengalaman bisa menangani siswa inklusi.
Namun, ada pula beberapa sekolah lain di Surabaya yang masih belum memiliki tenaga pendidik tersebut.
"Tapi, minimal, itukan kami menyiapkan, teman-teman guru ini yang kelas 1. Kita berikan pendampingan bekal masalah penangan dasar untuk psikologis anak," katanya.
Selain guru kelas 1 SD yang mendapatkan pembekalan, Yusuf juga memastikan bahwa guru di jenjang SMP juga mendapatkan pembekalan dan pendampingan tentang cara menghadapi psikologis anak.
Bahkan, Dispendik juga sudah punya unit pelayanan untuk siswa disabilitas.
"Jadi, nanti kalau ada siswa yang membutuhkan pelayanan khusus, maka temen-temen di pelayanan disabilitas ini yang akan mendatangi sekolah tersebut. Insyaallah kami sudah siapkan semuanya untuk menyambut siswa inklusi ini," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dispendik Susun Jadwal Kunjungan Siswa SD-SMP ke Museum Surabaya
- Hari Pertama Masuk Sekolah, 30.000 Siswa SD Negeri-Swasta se-Surabaya Ikuti MPLS
- Berikan Motivasi Siswa GIKI 1 Surabaya, Wali Kota Eri Minta Tak Bedakan Sekolah Negeri dan Swasta