Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD-PDIP) Jawa Timur, Kusnadi menyatakan, pandemi corona berdampak pada pengumuman rekomendasi bakal calon Pilkada Serentak 2020.
- Temui Wapres, Khofifah Bahas Harlah Ke-78 Muslimat NU, Pendidikan Tinggi NU hingga Industri Halal
- Yenny Wahid Didorong Jadi Ketum PKB Gantikan Cak Imin
- Luhut Umumkan Tarif Candi Borobudur Naik Rp750 Ribu, Gerindra Minta Ditinjau Ulang
Akibatnya pengkrucutan nama melalui rapat pleno nantinya dilakukan melalui teleconference.
“Iya. Iya begitu jadi disampaikan tidak lagi ke Jakarta, rekomendasi melalui teleconference agar kondisi lebih transparan,” kata Kusnadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, ditemui usai melaporkan situasi kondisi pandemi virus covid-19 dari internal partai di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Senin (23/3).
Dalam Pilkada sebelumnya, pengumuman rekomendasi pengumuman bakal calon yang diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih diumumkan di Jakarta.
“Biasanya Saya, Sekretaris dan Ketua-Ketua Badan Pemenangan Pemilu harus ke sana (DPP). Tapi dengan teleconference ini jadi lebih terbuka,” terang politisi yang juga Ketua DPRD Jatim ini.
Dengan begitu, transparansi dan hasil rekomendasi bisa diketahui bersama.
“Saya pikir ini bagus karena kita bisa mendengar, proses terbuka sehingga tidak ada prasangka-prasangka di internal,” ungkap Kusnadi.
Diketahui, dari proses rekomendasi Pilkada Serentak 2020, DPD PDI Perjuangan Jatim sudah mengusulkan 12 wilayah yang akan menjadi target pemenangan.
Empat wilayah diantaranya sudah diturunkan. Kota Surabaya sendiri termasuk yang belum diumumkan siapa bakal calon yang diusung.
“Iya Surabaya belum ada kabar. Ini melihat kondisi dan dinamika yang ada,” kata Kusnadi.
Kusnadi menerangkan, DPP melalui Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) sedianya menargetkan rekomendasi seluruh bakal calon harus sudah turun enam bulan sebelum pencoblosan.
Pasalnya, dari rentang waktu tersebut dinilai efektif bagi pasangan calon yang diusung untuk melakukan sosialisasi.
“Terlebih melihat perkembangan dan dinamika di lapangan,” pungkasnya.
- Rakyat Bukan Takut Covid-19, Melainkan Cara Pemerintah Atasi Pandemi Tanpa Konsep
- Mayoritas Fraksi DPR RI Minta Dana Haji di Bawah Rp100 Juta
- Pengamat: Kandidat Yang Di-endorse Risma Akan Raih Dukungan Luar Biasa