Luhut Umumkan Tarif Candi Borobudur Naik Rp750 Ribu, Gerindra Minta Ditinjau Ulang

Ilustrasi Candi Borobudur/Net
Ilustrasi Candi Borobudur/Net

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Prasetyo Hadi meminta pemerintah untuk meninjau ulang kenaikan tarif wisata Borobudur senilai Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal.


Kenaikan itu, kata Prasetyo Hadi, sangat membebani perekonomian rakyat.

Prasetyo Hadi menyarankan agar pemerintah segera meninjau ulang rencana menaikan tarif wisata ke area Candi Borobudur.

Menurutnya, selain karena kenaikan harga sangat membebani wisatawan, kebijakan ini tidak sejalan dengan prinsip pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

"Kondisi perekonomian rakyat saat ini sedang berupaya pulih dan bangkit dari keterpurukan, sehingga tidak tepat apabila ada kebijakan yang justru dapat menghambat kehendak-kehendak itu," ujar Prasetyo Hadi, dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/6).

Sebelumnya Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan kenaikan tarif wisata Candi Borobudur. Untuk tarif tiket masuk tetap diharga Rp 50 ribu. Namun untuk biaya menaiki wilayah Candi Borobudur naik menjadi Rp 750 ribu bagi wisatawan lokal.

Sementara untuk wisata mancanegara dikenakan tarif 100 dolar AS. Khusus untuk pelajar dikenakan tarif hanya 5 ribu rupiah.

Menurut Prasetyo Hadi, kurang tepat apabila kenaikan tarif wisata ke area Candi Borobudur sebagai upaya menjaga kelestarian situs bersejarah ini.

Prasetyo Hadi mengatakan ada cara-cara yang lebih logis untuk menjaga kedisiplinan turis selama berada di area wisata agar kelestarian candi tetap terjaga dengan baik.

"Kurang tepat apabila Pak Luhut menilai kenaikan harga ini sebagai langkah pelestarian candi. Ada cara-cara yang lebih logis," pungkasnya.