Data terbaru pasien positif virus Corona (Covid-19) di Jawa Timur mengalami penambahan 13 orang. Hingga pukul 18.00 WIB, pasien positif di Jatim berjumlah 90 orang.
- Terima 1 Juta Dosis Vaksin PMK dan 250 Ribu LSD, Pj Gubernur Adhy: Upaya Strategis Kendalikan Penyakit Ternak di Jatim
- Penanganan Covid-19 Diklaim Terkendali, Andi Arief: Banyak Bacot!
- Satgas BNPB Sebut Lonjakan Covid-19 Terjadi Akibat Vaksinasi Tanpa Kepatuhan Prokes
"Ada tambahan 13 pasien positif hari ini di Jawa Timur. Total menjadi 90 pasien," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu, (29/3).
Secara keseluruhan, 90 pasien positif tersebut tersebar dari beberapa daerah yang kini berstatus zona merah. Diantaranya, Surabaya 41 orang, Sidoarjo 10 orang, Gresik 2 orang, Magetan 10 orang, Malang Raya 9 orang, Batu 1 orang, Kabupaten Blitar 1 orang, Kota Blitar 1 orang, Kabupaten Kediri 2 orang, Kota Kediri 1 orang, Lumajang 3 orang, Situbondo 4 orang, Jember 2 orang, Banyuwangi 1 orang, Tulungagung 1 orang, Jombang 1 orang dan Pamekasan 1 orang.
Sementara berdasarkan hasil tracing untuk orang dalam pemantaun (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) juga terjadi peningkatan cukup signifikan.
"Kemudian yang PDP ada 336 orang dan ODP ada 5071 orang," ungkap Khofifah.
Sedangkan untuk pasien sembuh dan yang meninggal, kata Khofifah, juga mengalami penambahan. Total, sudah ada 13 pasien dinyatakan sembuh dan 7 meninggal dunia.
Khofifah juga mengungkapkan perihal penambahan 3 daerah baru yang statusnya menjadi zona merah. Hingga Saat ini total ada 16 daerah. Diantaranya, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Batu, Kabupaten Malang, Kota Malang, Blitar, Jember, Situbondo, Lumajang, Magetan Kabupaten Kediri dan Kota Kediri.
"Ada 3 daerah lagi yang berubah warnanya jadi merah, yakni Pamekasan, Banyuwangi dan Jombang,” demikian Khofifah.
- Proses Topping Off Sukses, Waron Hospital Usung Semangat Pelayanan 'Heal And Happy Way'
- Pandemi, Permintaan Oksigen Di Kediri Melonjak
- Doni Monardo Positif Covid 19, Masyarakat Diimbau Hindari Makan Bersama