Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberi perhatian khusus pada anak-anak yang terpapar Covid-19.
- Jumlah Kasus Positif Masih Bertambah di Atas Seribu Orang, Hari Ini Terbanyak Disumbang Jawa Timur
- Fraksi Gerindra DPRD Jatim Usul Aset Pemprov Yang Terbengkalai Digunakan Untuk Rumah Sakit Darurat
- FKUI Kumpulkan Pakar Kesehatan Dunia di Bali untuk Perkuat Sistem Pendidikan Kedokteran
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, dari data sementara, total jumlah anak yang terkonfirmasi sebanyak 127 anak. Dari angka tersebut, 36 anak di antaranya berusia 0-4 tahun.
“Lalu, 91 kasus lainnya adalah anak dengan usia 5-14 tahun,” kata Feny sapaan lekat Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Senin (1/6).
Feny menjelaskan, untuk anak yang terpapar Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, mereka akan diarahkan ke ruang anak dan mendapat penanganan khusus dari dokter spesialis anak.
Menurutnya, sebagian anak-anak tersebut tertular karena orang tuanya maupun anggota keluarga lainnya.
“Mereka bisa tertular dari orang tua atau pun keluarganya,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini memaparkan, untuk anak yang masih dirawat di rumah masing-masing, maka hal ini tidak bisa lepas dari peran orang tuanya untuk ikut merawat.
Oleh sebab itu, pihak puskesmas juga terus memantau pasien berdasarkan konsulan antara dokter spesialis anak.
“Jadi tetap terus kami pantau. Kami pun juga berkonsultasi dengan dokter spesialis anak,” tegasnya.
Sementara itu, jika yang terpapar Covid-19 adalah orang tua, maka Feny menegaskan mau tidak mau memang harus menyentuh anak dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Misalnya, saat sebelum memegang bayi, maka orang tua wajib menggunakan hand sanitizer dan face shield.
“Sebelum dia pegang bayi atau anak harus pakai hand sanitizer, mencuci tangan dan pakai hand sanitizer,” ungkapnya.
Namun demikian, Feny juga berpesan kepada para orang tua agar dapat mempertahankan imun tubuhnya, terutama saat dirinya atau anaknya yang terkonfirmasi. Terutama bagi para ibu yang mengasuh anaknya.
“Pertahankan imun. Ibunya imunnya harus kuat,” pungkasnya.
- Kasus Aktif Covid-19 Tersisa 25.159 Orang, Ini Data Tambahan Kasus Positif dan Sembuh per 9 Oktober
- Banyak Masyarakat Berlibur Saat Cuti Bersama, Ketua DPR Minta Pemerintah Perketat Tracing Covid-19
- Jalan Darmo Ditutup, Dilarang Ada Aktivitas Apapun
ikuti update rmoljatim di google news