Tanda akan datangnya musim penghujan masih lama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi mulai was-was. Terutama persiapan antisipasi kekeringan di sejumlah wilayah khususnya kelangkaan air bersih.
- Jatim Raih Juara Umum Anugerah Adinata Syariah, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Keuangan Syariah dan Produk Industri Halal hingga Mancanegara
- Pengamanan Jelang Sidang Kanjuruhan, Polisi Bakal Disiagakan di Perbatasan Kota Surabaya
- Kesiapan Pembukaan Pasar Turi Baru Sudah Mencapai 90 Persen
Prila Yudha, Kepala BPBD Kabupaten Ngawi mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan 3 truk tangki yang bakal dipergunakan untuk droping air bersih.
“Sekarang BPBD mulai melakukan pemetaan terhadap wilayah rawan kekeringan. Bahkan bila sewaktu-waktu terjadi saat ini kita siapkan beberapa armada truk tangki," terang Prila Yudha, Selasa (14/7).
Dari hasil pemetaan wilayah Ngawi tercatat ada 9 kecamatan rawan kekeringan meliputi 30 desa. Untuk droping air bersih nantinya dilakukan pada wilayah yang benar-benar darurat seperti kejadian tahun sebelumnya. Antara lain Bringin, Karanganyar, Karangjati dan Pitu. Melihat kejadian saat itu beber Yudha rata-rata masyarakat kekurangan air bersih untuk kebutuhan minum.
“Untuk teknis pendropingan air bersih selama ini kita kerjasama dengan PDAM yang disesuaikan permintaan warga,” jelas Yudha.
Bahkan disebutkan, dari luasan wilayah yang sering dilanda kekeringan ada dua tingkatan. Untuk kategori I merupakan daerah atau kecamatan rawan kekeringan di setiap tahunya seperti Pitu, Bringin, Karangjati, Kedunggalar, Karanganyar dan Widodaren. Sedangkan kategori II masuk di beberapa kecamatan dengan ancaman kekeringan lebih rendah antara lain Ngawi Kota, Gerih dan Geneng.
- Dispora Beri Nilai Buruk Pembangunan GOR Tipe B Kanjuruhan, LPSE: Kami Bakal Cek
- Digunakan sebagai Lokasi Syuting Film, Alun- Alun Surabaya Tutup Sementara
- PD Pasar Surya dan Satpol PP Bantu Pedagang Pindah Lapak Masuk ke Pasar Keputran Utara