Sejumlah kelompok aksi Gerakan Jaga Indonesia (GJI) membakar poster Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Aksi ini langsung viral di jagat media sosial. Beberapa kalangan menilai ini sebagai upaya pembelokan isu.
- Panglima Jilah: Pasukan Merah Dayak Satu Komando Kawal Jokowi
- Prima Jatim Siapkan Strategi Khusus Pengamanan Suara Prabowo-Gibran di Jawa Timur
- GMNI: Hati-hati Pilih Pemimpin di 2024 Nanti
Penilaian itu sebagaimana disampaikan aktivis senior, Syahganda Nainggolan dalam wawancaa di kanal YouTube RealitaTV, Kamis (30/7).
Menurut Syahganda, pembelokan isu tersebut terjadi lantaran Presiden Joko Widodo telah gagal menangani pandemik virus corona baru (Covid-19). Termasuk dampak ekonomi yang langsung dirasakan rakyat kecil.
“Ketika Jokowi tidak mampu melakukan sebuah penanganan, maka pastinya kelompok-kelompok pro Jokowi ini coba menggeser persoalan pertarung vertikal antara rakyat dengan state (kekuasaan) menjadi pertarungan horizontal," urainya dalam acara yang dipandu Rahma Sarita itu.
Atas alasan itu, Direktur Sabang-Merauke Institute tersebut menilai aksi di depan Gedung DPR oleh GJI yang hanya berjumlah segelitir orang merupakan bagian dari strategi pengalihan opini publik.
Menurutnya, Jokowi telah gagal memimpin negeri ini selama dua periode. Supaya isu itu tidak kian ramai di publik, maka ada upaya pihak tertentu untuk menggeser isu menjadi konflik sosial antara pendukung Jokowi dengan pendukung anti Jokowi.
“Nah, salah satu simbol sentralnya itu adalah Habib Rizieq," demikian Syahganda Nainggolan sebagaimana diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
- Cegah Program Risma Dihentikan, Eri-Armudji: Distribusi Makanan Gratis Pasti Diteruskan
- Jokowi Kunjungi Pusat Pamasaran Ikan Dan Pabrik Pengelolaan Ikan Di Lamongan
- Ketum PAN: Soetrisno Bachir Calon Presiden Kita