PT Pertamina (Persero) turun peringkat dari daftar Fortune Global 500. Hal ini dinilai sejumlah kalangan karena PT Pertamina terlalu berharap kepada seorang politisi seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
- Harga Gas LPG di Jember Melambung, Pertamina Tambah Pasokan 200.480 Tabung
- Ahok Mundur sebagai Komut Pertamina
- Pertamina Remajakan 22 Unit Tanker untuk Menekan Emisi Karbon
Disampaikan pakar politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, Ahok yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukanlah seorang profesional. Sehingga tidak cocok mendapatkan jabatan di Pertamina, apalagi sebagai komisaris utama.
"Salah jika Pertamina mengandalkan Ahok. Ahok itu politisi. Bukan profesional yang disimpan di Pertamina. Jadi wajar jika Pertamina keluar dari daftar Fortune Global 500," ujar Ujang Komarudin sebagaimana diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/8).
Apalagi, kata Ujang, Pertamina tak kunjung menurunkan harga BBM sejak awal 2020 hingga saat ini di saat harga minyak dunia sedang anjlok.
"Harga minyak dunia turun saja, Pertamina tak menurunkan harga minyak untuk rakyat. Dan Ahok juga tak bisa berbuat apa-apa," pungkasnya.
- Harga Gas LPG di Jember Melambung, Pertamina Tambah Pasokan 200.480 Tabung
- Ganjar: Pak Ahok Karakternya Seperti Itu, Tapi Dia Jujur
- Soal Ganjar Disebut Petugas Partai, Ahok: Susah Diatur