Saat pembagian ratusan masker kepada para pengendara motor di perempatan Kartonyono, Bupati Ngawi Budi Sulistyono/Kanang geram setelah disinyalir tingkat kesadaran warga menurun dalam mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
- Serderet Prestasi Warnai Refleksi Pendidikan Jatim Tahun 2022, Gubernur Khofifah: Masih Ada PR Lanjut ke Perguruan Tinggi
- Khusyuknya Dzikir dan Doa Gubernur Khofifah saat Haul Agung Sunan Ampel
- Hadiri Wisuda Stikes Pemkab, Ini Pesan Pj Bupati Jombang Sugiat
Seringkali warga terlihat tanpa memakai masker saat beraktivitas diluar rumah dan seolah pandemi Covid-19 sudah berakhir. Parahnya, saat menggelar hajatan seringkali protokol kesehatan dilanggar dengan beragam alasan.
"Memang merepotkan di satu sisi jelas warga masyarakat kepengen hidup normal. Mereka bisa menjalani kegiatanya seperti sedia kala tetapi disuruh mentaati protokol kesehatan saja susah. Ayo semuanya bareng-bareng berupaya bagaimana segera terbebas dari pandemi Covid-19 ini," jelas Kanang, Senin, (17/8).
Tegasnya, dengan terbitnya Perbub Ngawi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan New Normal sebagai acuan semua pihak untuk mentaati sekaligus sebagai satu cara mencegah meluasnya sebaran virus corona. Sekali lagi ia minta kepada semua perangkat pemerintah sampai tingkatan terbawah untuk mengawal peraturan tersebut.
"Peraturan itu jangan di otak-atik semua sudah tercover termasuk tata cara hajatan agar bisa digelar bahkan sudah disimulasikan. Jangan dilanggar seperti itu kalau kedepanya masih ada maka lain lagi ceritanya jika Covid-19 ini belum berakhir," ucapnya.
Dijelaskan terkait pembagian masker merupakan bagian dari kegiatan nasional 'Gebrak Masker Se-Nasional'. Sambung Kanang, tujuanya tidak lain menumbuhkan rasa kesadaran pemakaian masker bagian dari pencegahan Covid-19. Tidak sebatas itu, penerapan jaga jarak sosial harus ditaati bersama.
"Pokoknya kita semua semangat agar Ngawi ini kembali sebagai zona hijau. Caranya bagaimana kesadaran menjaga kesehatan ditingkatkan lagi," pungkasnya.
Diketahui, Ngawi saat ini merupakan wilayah di Jawa Timur sebagai zona orange dengan tingkat penyebaran Covid-19 level sedang. Dan tercatat sampai pertengahan Agustus 2020 ada 55 orang warga yang dinyatakan positif Covid-19. (pr)
- Peringati 10 Muharam 1445 H SMKN 1 Mejayan Santuni Anak Yatim
- Vaksin Massal Timbulkan Kerumunan, LSM Di Madiun Ultimatum Dinkes-PPKB
- Sampai Mei 2022, DPKP Kota Surabaya Tangani 216 Kebakaran