Catat Omongan Jokowi, Penegak Hukum Yang Peras Pebisnis Adalah Musuh Negara

Presiden Joko Widodo/Net
Presiden Joko Widodo/Net

Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk terus membenahi persoalan regulasi nasional, yang dalam hal ini telah dilakukan dengan melakukan omnibus law.


“Sebuah tradisi sedang kita mulai yaitu dengan menerbitkan omnibus law. Satu UU yang mensinkronisasikan puluhan UU secara serempak," ujarnya dalam acara Aksi Nasional Pecegahan Korupsi (ANPK) tahun 2020 secara virtual seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/8). 

Lanjut Jokowi, regulasi nasional saat ini masih banyak yang tumpang tindih, tidak memberikan kepastian hukum, membuat prosedur berbelit-belit, membuat pejabat dan birokrasi tidak berani melakukan eksekusi dan inovasi. 

"Kita akan terus melakukan sinkronisasi regulasi ini secara berkelanjutan. Dan jika bapak ibu menemukan adanya regulasi yang tidak sinkron, yang tidak sesuai dengan konteks saat ini berikan masukan kepada saya," pintanya. 

Oleh karena omnibus law masih dalam proses penggodokan, Jokowi menegaskan agar para penegak hukum tidak memanfaatkan kesemrawutan regulasi yang masih ada untuk memeras eksekutif dan pebisnis. Sebab penyalahgunaan regulasi untuk menakut-nakuti dan memeras bisa membahayakan agenda pembangunan nasional. Pembangunan yang seharusnya bisa dikerjakan secara cepat kemudian menjadi lamban dan bahkan tidak bergerak karena adanya ketakutan-ketakutan itu. 

"Saya peringatkan aparat penegak hukum dan pengawas yang melakukan seperti ini adalah musuh kita semuanya, musuh negara. Saya tidak akan memberikan toleransi terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran ini," demikian Jokowi menegaskan.


ikuti update rmoljatim di google news