Tak Bisa Koalisi, PKS Kemungkinan Abstain di Pilkada Solo

Sebagaian besar parpol yang memilki kursi di DPRD Kota Solo telah menyatakan dukungan kepada pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020. Selain Gerindra, PSI dan Golkar, belakangan PAN juga menyatakan dukungannya terhadap paslon Gibran-Teguh.


Hanya tersisa satu partai yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan sikap politiknya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo Desember 2020 mendatang. Sehingga upaya PKS untuk membentuk koalisi partai politik (parpol) untuk memunculkan calon penantang paslon yang diusung oleh DPC PDIP, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa semakin kecil.

Sehingga ada kemungkinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengambil sikap untuk abstain dalam Pilkada Kota Solo, Desember 2020 mendatang. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKS Solo, Sugeng Riyanto seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJateng, Rabu siang (26/8).

Menurut Sugeng, sikap abstain tersebut menjadi salah satu alternatif yang muncul dari komunikasi struktur DPD dengan struktur di tingkat kecamatan dan kelurahan di DPD kota Solo. Dimana muncul beberapa opsi yang mengemuka pertama mendukung Gibran, kedua mendukung Bajo yang ketiga adalah abstain.

"Sepertinya opsi yang paling mengemuka ya abstain. Nah dari situ baru kemudian kita konsultasikan ke struktur yang lebih tinggi yakni DPW di propinsi," papar anggota DPRD kota Solo ini Dalam tingkatan DPW itu nanti aspirasi dari Solo baru akan didiskusikan.

Pastinya dalam konteks untuk kemaslahatan yang lebih baik untuk PKS ke depan itu ppilihan akan seperti apa.

"Jadi sampai saat ini prosesnya kita belum sampai ke tingkat DPW baru selesai di penjaringan aspirasi di tingkat kota," imbuh Sugeng.

Sikap apapun nanti yang akan diambil oleh PKS harus mendapatkan 'restu' ataupun pertimbangan dari struktur yang lebih tinggi dalam hal ini adalah DPW. Sejauh itu lanjut Sugeng, pihaknya hanya bisa memaparkan situasi di Solo seperti apa kemudian dari perspektif kader dan konstituen seperti apa termasuk peta secara umum di kota Solo bagaimana.

"Baru nanti akan diputuskan dalam sidang resmi," tandasnya.

Sementara itu terkait dinamika politik di kota Solo, Sugeng menyebut PKS bersikap realistis meski lobi-lobi ditingkat pusat tetap berjalan.

"Namun melihat konstelasinya sepertinya memang celahnya semakin sempit dan itu memaksa kami PKS untuk lebih realistis melihat kenyataan yang ada," imbuhnya.

PKS sendiri tidak menutup celah komunikasi, namun pihaknya juga melihat kecenderungan yang terjadi di lapangan seperti apa. Kemudian sikap masing-masing parpol seperti apa, kekehnya (kerasnya) bagaimana sudah terbaca.

"Nah dari situ yang pasti PKS akan bersikap realistis, namun tanpa menutup peluang sekecil apapun untuk memungkinkan munculnya sebuah koalisi," pungkas Sugeng.