Pupuk Langka, Petani Padi Di Karawang Terancam Gagal Panen Stok pupuk yang ada di kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat langka. Kondisi tersebut mengakibatkan petani di wilayah itu terancam gagal panen.
- Polres Blitar Sabet Juara 2 HUT Lalin
- HJKS ke 729, Wali Kota Eri Cahyadi Ingin Wujudkan Sinergi Kuat untuk Surabaya Hebat
- Parade Surabaya Juang, Artis Olivia Zalianty Tampil Baca Puisi Gus Mus di Teatrikal Perang 10 November 1945
Sejauh ini, pihak PT Pupuk Kujang selaku produsen mengklaim bahwa pendistribusian pupuk melebihi dari ketentuan pemerintah. Tetapi kenyataan di lapangan masih tetap langka. Kalaupun ada, harga pupuk itu mahalnya bukan main.
Selisihnya cukup tinggi dibanding kondisi normal. Kelangkaan pupuk bersubsidi sering terjadi di setiap tahun. Terlebih saat mau menanam dan masa memupuk.
“Itu hal biasa, tapi kelangkaan sekarang luar biasa, saya cari di tempat lain tidak ada,” keluh seorang petani asal Desa Majalaya, Samsul Bahri kepada Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (30/8).
Menurut Samsul, tanaman padi miliknya yang baru berumur 20 hari belum diberi pupuk. Padahal, tanaman itu harusnya diberi pupuk agar mendapatkan produksi optimal. Apabila tanaman padi tidak diberi pupuk, maka yang terjadi gagal panen.
Sementara umur padi bisa dipanen ketika menginjak usia kurang lebih 120 hari, sehingga proses untuk panen masih lama. “Saya mencari pupuk phonska, urea dan SP 36, walaupun ada, harga di kios di luar ketentuan HET.
Contohnya saya kemarin membeli harga Urea Rp 1.900/Kg, Phonska Rp 2.500/Kg dan harga SP 36 Rp 2.600/Kg,” beber Samsul. Padahal harga ketentuan pemerintah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), Urea Rp 1.800/Kg, Phonska Rp 2.200/Kg, sedangkan harga SP 36 Rp 2.100/Kg. Mahalnya pupuk tersebut membuat petani khawatir bisa menurunkan produksi panennya.
Samsul meminta, pemerintah Kabupaten Karawang segera turun tangan mengatasi kelangkaan pupuk agar produksi padi musim ini bisa tumbuh normal dan tidak terserang penyakit. Jika ini fenomena alam mungkin semua masyarakat harus tabah menghadapinya.
Tapi, dia mengendus adanya permainan di balik kelangkaan pupuk subsidi ini. “Mafia-mafia ini yang harus ditangkap polisi. Panggil distributor dan pihak terkait, kelangkaan dan harga pupuk bersubsidi para pedagang pupuk khususnya di Kecamatan Majalaya, umumnya di Kabupaten Karawang,” pungkasnya.
- Kunjungi Batam, Bupati Salwa Arifin Silaturahmi Dengan Pekerja Asal Bondowoso
- Pandemi, ASN Pemkot Kediri Borong Sayur Untuk Bantu Petani
- Kepergok Curi Kabel Telkom, Malah Tunjukan Surat Tugas Palsu
ikuti update rmoljatim di google news