Eri Cahyadi Fokus Dulang Suara Di Kampung

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Para relawan pemenangan Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mulai menggeber pola-pola kerja strategis untuk menggalang dukungan bagi kandidat dari PDI Perjuangan tersebut. Warga Kecamatan Wiyung, Surabaya, bergotong royong mendirikan Posko Pemenangan dalam komando Aliansi Relawan Eri Cahyadi dan Armuji (AREC).


Peresmian posko dihadiri Eri Cahyadi, Senin (21/9/2020). Acara sederhana berbalut tumpengan itu juga dihadiri sejumlah seniman, seperti seniman teater Maimura dan seniman multitalenta Djadi Galajapo.

”Kami bikin posko ini untuk mewadahi warga Kecamatan Wiyung. Selain terkait pemenangan Mas Eri dan Cak Armuji, posko ini menjadi sarana untuk menjaring aspirasi warga kampung,” ujar Koordinator AREC, Kusnan Hadi. 

AREC, sambung Kusnan Hadi, dalam proses mendirikan 15 posko yang ada di perkampungan  padat Surabaya. “Kami fokus bergerak bersama warga kampung, karena memang salah satu kerja nyata Mas Eri Cahyadi selama di Pemkot Surabaya adalah menata kampung, pavingisasi ratusan kawasan, hingga perbaikan drainase di sudut-sudut kampung,” ujar Kusnan.

Menurut Kusnan, Eri Cahyadi terbukti bekerja untuk warga di perkampungan, sehingga otomatis mayoritas warga di perkampungan solid mendukung mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya tersebut.

”Kalau ada kandidat lain bagi-bagi sembako di kampung, tidak akan efektif, karena warga sudah sangat rasional. Mereka memilih yang sudah bekerja nyata untuk Surabaya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kecamatan Wiyung, Suhargiyo menjelaskan bahwa  Eri memang  cocok untuk meneruskan kebaikan Tri Rismaharini. Eri dinilai paham pembangunan Surabaya, mengingat pernah bertugas di beberapa dinas di Pemkot Surabaya, dan semuanya meninggalkan jejak kerja nyata untuk warga Surabaya. 

Sementara itu, Eri Cahyadi berharap, gerakan semacam ini tidak hanya berlangsung pada Pilkada saja, namun bisa dimanfaatkan sebagai tempat menerima masukan dan keluhan masyarakat. ”Sehingga selalu saya katakan, pemerintah itu menjadi sempurna kalau ada masukan dari warganya,” ujar Eri.

”Contoh, kalau ada warga kurang mampu belum masuk program permakanan untuk mendapatkan makanan bergizi gratis tiap hari, ada yang putus sekolah, maka bisa semakin cepat tertangani karena warga terdekat dapat langsung cepat melapor,” kata sosok yang belasan tahun mengabdi di Pemkot Surabaya itu.