Sentra Tape Ketan Hijau di Jombang Masuk Pasar Modern, UMKM di Tengah Pandemi Mulai Bergairah 

Bupati Mundjidah mengunjungi stan Tape Ketan Hijau/Ist
Bupati Mundjidah mengunjungi stan Tape Ketan Hijau/Ist

Pasar modern menjadi salah satu inovasi terobosan peningkatan penjualan dan pemasaran Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, yang dikenal dengan sentra Tape Ketan Hijau di Kabupaten Jombang.


Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab melaunching sentra industri Tape Ketan Hijau tersebut. Seperti diketahui banyak warga Desa Kedawong, perekonomian keluarga memproduksi tape dengan berbahan ketan ini.

Hadir pada launching sentra industri Tape Ketan Hijau tersebut, Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah, Pimpinan Cabang PT. Indomarco Prismatama, Lukman Suroko dan sejumlah Forkopim Kecamatan.

Launching tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Mundjidah Wahab didampingi Anggota DPRD Ahmad Athoillah. Kegiatan tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid 19, Selasa (22/9).

Kepala Desa Kedawong, Anton Kaharuddin mengatakan industri rumah tangga yang membuat tape ketan hijau ini sudah ada sejak dulu. Dan bukan hanya di desa Kedawong saja, melainkan di tempat lain juga ada.

"Alhamdulilah, sejak Senin kemarin tape ketan hijau Kedawung Diwek sudah masuk ke Indomaret. Mudah-mudahan, UMKM di desa ini bisa bangkit dan tetap tangguh di tengah pandemi," terang Anton.

Di tempat yang sama, Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah mengatakan bahwa dengan terobosan yang dilakukan pelaku UMKM di Kabupaten Jombang ini bisa meningkatkan omzet dikarenakan terdapat ruang pemasaran baru yakni terkoneksi di pasar modern.

"Dengan demikian produk-produk hasil UMKM bisa dipasarkan dan dinikmati masyarakat," tutur Mas Atho panggilan akrab politisi PKB ini.

Akan tetapi, Mas Atho berharap produk UMKM ini tidak menjadi hiasan semata atau diletakkan di belakang atau di tengah saja. Kalau bisa produk UMKM ini bisa penempatannya di depan dan diberi tulisan khusus bahwa ini adalah produk UMKM Jombang.

"Ini bisa juga menambah kebanggan bagi pelaku UMKM," jelas anggota DPRD Jatim dari Dapil Jombang-Mojokerto.

Selain itu, dengan kondisi ditengah pandemi. Lebih jauh ia menyebut, bahwa Pemprov Jatim telah menyediakan program dana bergulir untuk UMKM dan pelaku usaha lainnya sebesar Rp 450 milliar untuk tahun 2020 ini. Dengan program ini, diharapkan mampu dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM.

"Di Jatim 54 persen adalah pelaku usaha UMKM. Di masa Pandemi ini UMKM bisa menjadi ketahanan ekonomi nasional," ungkapnya.

Sementara, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab mengatakan bahwa Pemkab Jombang telah mendorong UMKM dan pelaku usaha kecil lainnya untuk bangkit di masa pendemi ini. Oleh karena itu, masing-masing desa harus memiliki inovasi-inovasi sebagai desa mandiri.

"Ke depan tidak hanya tape ketan hijau saja, tapi juga produk-produk UMKM lainnya yang siap masuk Indomaret, jaga dan tingkatkan terus kualitas dan inovasi," pungkas Bupati Mundjidah.