Fenomena Polisi Dangdutan, Polda Jatim Siapkan Sanksi

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko/RMOLJatim
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko/RMOLJatim

Fenomena dangdutan di tengah pandemi yang diinisiasi anggota Polri menjadi viral di jagat maya. Tak pelak, banyak warga net (sebutan netizen) yang geram melihat tingkah laku para penegak disiplin yang seenaknya menciptakan keramaian.


Sementara, di sisi lain, masyarakat kecil dipaksa untuk mematuhi protokol kesehatan dengan dalih Inpres nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Tak sedikit pedagang kecil seperti warung kopi, pedangang mie, pedagang nasi goreng dan lainnya dipaksa tutup jika tidak mematuhi protokol kesehatan.

Di Jawa Timur, dalam sehari viral dua video korps Polri menggelar acara pisah sambut dengan diiringi dangdutan dan biduan-biduan cantik nan molek. Ada pisah sambut Kapolsek Gondang Tulungagung dan ada juga pisah sambut Kasat Lantas Polres Pasuruan.

Diketahui, video pisah sambut Kasat Lantas yang digelar di salah satu tempat di Purwodadi diunggah Sabtu (3/10) malam, pukul 23.35 WIB dan sudah 2.837 kali dibagikan dan dikomentari 144 kali.

Dalam video yang beredar, nampak jelas sebagian besar polisi memakai masker, namun ada beberapa yang tanpa masker. Meski demikian tak ada physical distancing. Tampak juga pria menaburkan uang ke biduan.

Sebagian besar netizen mengecam aksi para korps berbaju coklat.

"Negoro dagelan," kata netizen.

"Inilah akibat pemimpin yg gak punya ketegasan dalam bersikap dan bertindak," ujar yang lain.

"Angel wes angel..." sindir akun lainya.

"Duwek.e tilangan masker gae nyawerr," geram netizen selanjutnya.

"Lek daerah pasuruan di obrak, video iki dodono ngarep matate cek gak angger ngobrak wong ae," sungut akun lainnya.

"Aturan pemerintah tumpul atas tajam ke bawah. Kasihan masyarakat kecil... Miris hati saya melihat negeri ini," ujar akun lain.

Di atas panggung terpampang spanduk bertuliskan "Malam Keakraban Keluarga Besar Satlantas Polres Pasuruan".

Menanggapi kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Jatim memastikan akan memberikan sanksi sesuai dengan hasil pemeriksaan dari tim penegak protokol kesehatan internal Bidang Propam.

"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan. Nanti akan ada sanksi dari Bidang Propam sesuai dengan hasil pemeriksaan," jelas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dikutip dari Kantor Berita RMOLJatim, Senin (5/10).

Truno menegaskan, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Dr Mohammad Fadil Imran, sudah menekankan bahwa setiap menyelenggarakan acara atau kegiatan apapun, harus dilakukan dengan secara sederhana, atau menyampaikan rasa wujud syukur yang tidak berlebihan di tengah pandemi.

"Bapak Kapolda sudah menekankan, setiap acara serah terima jabatan atau kegiatan apapun, harus dilakukan se-sederhana mungkin yaitu dengan cara berdoa bersama, rasa wujud syukur." ungkapnya.

Truno juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada masyarakat, lantaran telah memberi masukan bagi Polri, dalam hal ini upaya-upaya Polri juga sudah keras di masa pandemi. Namun ada satu - dua yang melakukan pelanggaran dan dilakukan penegakan protokol kesehatan melalui tim dari internal untuk penegakan disiplin yaitu dari bidang Propam.

"Sejauh ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, namun upaya-upaya yang sudah kita lakukan upaya yang terbaik. Dan ini menjadi peringatan bagi seluruh personil kita seluruhnya, walaupun zona di daerah-daerah tersebut sudah orange atau kuning sekalipun, ini suatu wujud yang harus di ciptakan dan di pelihara agar tidak berkembang lagi," pungkasnya.