Banjir di kabupaten Lamongan Jawa Timur makin meluas di tujuh kecamatan. Dari pantaun, hingga minggu kedua, banjir yang terjadi masih menimpa warga Lamongan.
- Hujan Deras, Banjir Bandang Terjang Puluhan Rumah di Pilangkenceng Madiun
- Libatkan Warga Tangani Banjir Surabaya Barat, Wali Kota Eri: Sempat Kita Diskusikan Bersama RT/RW
- Waspada Bencana! Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Timur
Sekitar rumah penduduk terdampak luapan air yang tersebar di tujuh kecamatan yaqni Kecamatan Deket, Glagah ,Karangbinangun, Turi, Pucuk, Karanggeneng dan kalitenggah. Banjir di sebabkan luapan sungai di kawasan tersebut tidak memadahi
Karena hal tersebut, Pemerintah kabupaten Lamongan masih terus berupaya menanggulangi banjir, dengan mengerahkan beberapa alat berat untuk menyingkirkan enceng gondok yang memenuhi beberapa sungai di Lamongan.
Selain rumah warga terdampak, banjir di Lamongan juga mengakibatkan perekonomian masyarakat terhenti. Pasalnya sejak banjir melanda, warga yang umumnya berprofesi sebagai petani dan petambak tidak lagi bisa bekerja karena sawah dan tambak ikannya pun hanyut terendam banjir
" Sejak banjir melanda sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat," kata Muhammad , salah satu warga Desa Setempat (Tiwet) Kecamatan Kalitengah, di kutip Kantor berita RMOLJATIM,. Lamongan Jum'at (15/1/)
lanjutnya ,Muhammad, warga yang hendak melakukan aktivitas, seperti membeli keperluan rumah tangga dan kebutuhan hidup sehari-hari harus memakai perahu sebagi alat transportasi.
Mohammad mengatakan , meskipun tahun lalu juga terjadi banjir, warga Tiwet masih bisa melakukan aktivitas, seperti menjual ikan hasil tangkapan ke pasar. Tapi sekarang tidak bisa, sebab sungai yang biasanya dilalui masyarakat dengan perahu dipenuhi enceng gondok
" sejak terjadinya banjir, kami mengunakan perahu sebagi alat transportasi dan ini juga kita lakukan pada tahun-tahun sebelumnya," keluhnya
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Mugito mengatakan, banjir kali ini, merupakan banjir yang terparah dibandingkan banjir yang terjadi pada tahun sebelumnya, karena banjir kali ini bertepatan dengan puncaknya musim hujan. Masyarakat yang terdampak banjir juga diminta untuk tetap bersabar menghadapi musibah tersebut.
"Kita sudah upayakan , agar banjir ini tidak semakin meluas, namun kembali lagi kalau curah hujan tinggi dan durasinya lama maka air tidak akan surut justru ada potensi tambah " jelasnya.
Pemerintah sendiri pun sudah melakukan beberapa upaya dalam menanggulangi dampak banjir, seperti memberikan obat-obatan kepada warga yang terdampak dan mendistribusikan air bersih.
"Sejumlah delapan ribu rumah warga yang terdampak banjir di 54 desa, semoga banjir ini segera surut dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal," pungkasnya
- Mendekati Lebaran, Penjualan Busana Muslimah di Lamongan Mengalami Peningkatan
- Hujan Deras, Banjir Bandang Terjang Puluhan Rumah di Pilangkenceng Madiun
- Menyambut Pilkada, DPC PAPDESI Lamongan Dorong Khusnul Yakin Nyalon Kepala Daerah