Advokat senior Ahmad Yani memahami keinginan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang berupaya menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat dengan tujuan menggantikan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
- Beredar Surat Undangan HUT Demokrat Kubu Moeldoko, Herzaky: Ini Sungguh Memalukan
- Di Balik Gugat ke PTUN, Moeldoko Dinilai Ingin Dapatkan Tawaran Politik Dari AHY
- Gugatan Moeldoko ke Menkumham Mendegradasi Kredibilitas Presiden Jokowi
"Tentu saya memahami, karena langkah ini adalah jalan pintas daripada membuat partai baru. Karena cukup sulit dan membutuhkan biasa cukup besar," kata Ahmad Yani dalam video akun Youtubenya, Selasa (9/2).
Langkah Moeldoko ini, kata Ahmad Yani, merupakan cara instan untuk memiliki partai politik yang telah eksis di Indonesia. Terlebih Demokrat merupakan partai yang cukup besar di negeri ini.
"Tentu jalan mudah menuju pencapresan 2024," tandas Yani seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Di sisi lain, Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini berpandangan, langkah Moeldoko ini sangat tidak patut dilakukan karena merusak upaya-upaya untuk memperbaiki citra partai politik yang salama ini dilihat dan dirasakan oleh publik.
Ahmad Yani menambahkan, pelemahan partai politik dinilai memang efektif untuk merebut tampuk kepemimpinan di dalam partai politik itu sendiri.
- Sambut Kedatangan Menteri AHY di Bandara Juanda, Dokter Agung Berikan Batik Tulis Motif Burung Hong
- Dampingi Menteri ATR/BPN Serahkan Sertipikat Tanah Rumah Peribadatan, Pj. Gubernur Adhy Sebut Langkah Strategis untuk Berikan Kepastian Hukum
- Lima Mafia Tanah Dibekuk, AHY Pastikan Tak Akan Ampuni Oknum