Puluhan Paus Terdampar Di Pantai Modung Bangkalan Karena Gangguan Sonar

Khofifah saat melihat kondisi paus tombak yang terdampar/Ist
Khofifah saat melihat kondisi paus tombak yang terdampar/Ist

Sebanyak 52 paus tombak yang terdampar di pantai desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan, sejak Kamis (18/2) sore akibat gangguan sonar, sehingga mempengaruhi sistem navigasi.


Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Jawa Timur Wiwid Widodo menduga, jumlah paus yang terdampar dan sebagaian besar mati itu kemungkinan dalam satu koloni.

"Kalau dalam satu koloni kan aneh ini. Berarti ada gangguan terhadap sonarnya," katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (19/2),

Menurutnya, penyebab paus yang terdampar tersebut diduga disebabkan oleh gangguan sonar akibat patahan di dasar limbah atau tertarik dengan makanan yang ada di wilayah tersebut.

"Gangguannya kan macam-macam misalnya ada tekanan di bawah patahan, gempa atau segala macam itu kan mengganggu sonarnya dia. Tapi belum tahu ini mau ditelitai. Ini banyak temen2 dari FKH unair. Busa aja karena ada sesuatu seperti limbah kan bisa saja," katanya lagi.

BKSDA Jatim dan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair akan melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan sonar tersebut. Saat ini beberapa sampel air yang ada di pantai tersebut sedang dikumpulkan untuk diteliti kandungannya.

Untuk mencari penyebab terdamparnya puluhan paus tersebut, tim BKSDA Jatim beserta  fakultas kedokteran hewan Universitas Airlangga Surabaya  akan melakukan uji sampel di perairan wilayah tersebut.

"Kita ambil sampel semua sonarnya itu terjadi apa terhadap sonarnya gitu. Kalau ada titik yang mencurigakan airnya berwarna merah atau apa ini juga kita ambil sampelnya. Karena berbelok dari rel navigasinya," pungkasnya.

Seperti diketahui, 53 paus berjenis tombak terdampar di pantai Modung, kabupaten Bangkalan. Dari jumlah itu, tiga paus berhasil diselamatkan dan diseret ke tengah lautan. Sedangkan, sisanya sudah ditemukan masyarakat dalam kondisi tidak bernyawa.