Kutukan Presiden Dua Periode Membuat Anak Buah Jokowi Makin Liar 

Presiden Joko Widodo bersama Kepala KSP Moeldoko/Net
Presiden Joko Widodo bersama Kepala KSP Moeldoko/Net

Manuver Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang membajak Partai Demokrat bisa diartikan sebagai kutukan Presiden periode kedua. 


Dijelaskan Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, dalam setiap periode kedua pemerintahan dimana Presiden tidak lagi bisa mencalonkan diri kembali sudah lazim terjadi unsur-unsur pembantunya mulai melakukan langkah-langkah memikirkan suksesi kepemimpinan yang akan datang. 

"Misalnya sekarang terbukti, ada anak buah Jokowi yang semakin liar, malah saya prediksi dua tahun jelang berakhirnya kepemimpinan Jokowi dan Jokowi tidak bisa maju lagi, mereka akan semakin liar, karena berebut suksesi kepemimpinan yang ditinggalkan oleh Jokowi," kata Adib dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/3). 

Sehingga, Adib mengaku pesimis, seluruh bawahan Jokowi akan loyal dalam dua tahun ke depan. Dalam kasus Moeldoko yang membajak Partai Demokrat misalnya, Adib melihat mantan Panglima TNI itu tidak seizin Jokowi lantaran patut diduga kuat Moeldoko membawa kepentingannya sendiri maupun kelompok yang berada di belakangnya. 

"Saya lihat dan yakin ada invisible hand (tangan tak terlihat) di balik manuver liar Moeldoko," pungkas Adib.