HNSI Probolinggo Tolak Rencana Impor 3 Juta Ton Garam

Ketua HNSI Kabupaten Probolinggo, H Syamsul Arifin Alfatoni /RMOLJatim
Ketua HNSI Kabupaten Probolinggo, H Syamsul Arifin Alfatoni /RMOLJatim

Rencana pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, untuk mengimpor 3 juta ton garam mendapat penolakan dari Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Probolinggo. 


Bahkan, rencana impor garam tersebut, dianggapnya akan menyengsarakan masyarakat pesisir terutama petani garam yang ada di Indonesia.

"Saya kecewa berat dengan rencana pemerintah. Dan saya dengan tegas menolak rencana pemerintah untuk mengimpor 3 juta ton garam. Karena, itu semua akan berdampak ke petani garam," jelas Ketua HNSI Kabupaten Probolinggo, Syamsul Arifin Alfatoni, pada Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (26/3).

Menurutnya, pemerintah sendiri semestinya harus mampu merangkul para petani garam, dengan terobosan barunya. Sehingga, kebutuhan garam di Indonesia terpenuhi dengan baik.

"Kalau memang pemerintah betul-betul mau mensejahterakan petani garam rakyat. Pemerintah harus membuat terobosan baru, supaya kualitas garam  Indonesia bisa bersaing dengan negara lain," tegasnya.

Ketua Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) Sejahtera Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan ini dengan lantang juga menyatakan, kalau pihaknya pernah merasakan harga garam dari Rp 3 ribu perkilogram hingga Rp 3 ratus perkilogramnya.

"Saya sebagai petani garam pernah merasakan harga garam per Kilogram Rp 3. 000 pada tahun 2018. Tahun 2019 turun menjadi Rp 1. 000. Tahun 2020 turun lagi Rp 700. Tahun 2021 Rp 400 dan paling mahal Rp 500," tegasnya.

Dengan harga garam sedemikian itu lanjut anak nelayan ini, bagaimana bisa mensejahterakan petani garam. Sebab, biaya produksi tidak sebanding dengan harganya.

"Bagaimana bisa mensejahterakan petani garam, kalau seperti ini. Sedangkan biaya operasional sangat tinggi dan hasil panennya anjlok," sebut dia.

Dengan tegas, dia berharap pada pemerintah untuk memberdayakan para petani garam dan mengutamakan garam yang ada di Indonesia utamanya warga pesisir.

"Mohon pada pemerintah stop dulu rencana impor garam dari luar negeri itu. Ayo berdayakan petani garam yang ada di Indonesia ini," pungkasnya.