Bom Bunuh Diri Matikan Iklim Usaha dan Investasi

Pelaku bom bunuh diri
Pelaku bom bunuh diri

Kalangan pengusaha angkat bicara mengenai adanya teror bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu pagi (28/3). Mereka mengutuk dan mengecam tindakan melawan hukum tersebut.


Ketua Kamar Dagang Indonesia wilayah DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menyampaikan bahwa peristiwa bom bunuh diri tersebut akan merusak iklim usaha dan investasi di Indonesia yang saat ini tengah dilanda ketidakpastian akibat hantaman pandemi Covid-19.

"Dunia usaha sangat mengutuk keras kelompok yang melakukan bom di gereja katedral Makasar. Kejadian ini tentu akan mempengaruhi iklim usaha dan investasi kita dan sedikit banyak berbagai program yang dilakukan pemerintah untuk menggait investor masuk ke Indonesia," ucap Sarman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/3).

Sarman mengatakan Indonesia saat ini tengah dihadapi masalah yang cukup berat perihal belum selesainya penanganan pandemi Covid-19, ditambah pemulihan ekonomi Nasional berjalan sangat lambat. Sehingga, dengan adanya teror bom bunuh diri tersebut  akan mengganggu jalannya investasi di Indonesia.

"Kejadian ini sangat kita sayangkan,ditengah kita sedang bekerja keras melawan pandemi covid 19 dan percepatan pemulihan ekonomi nasional ada kelompok yg mengganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat,ini menjadi perhatian kita bersama untuk mengantisipasinya agar jangan terulang kembali," katanya.

Sarman mendukung Polri untuk segera mengusut dan menangkap kelompok pelaku bom bunuh diri di Makassar sampai ke akar-akarnya sehingga dapat menenangkan masyarakat.

"Dan yang paling penting mampu meyakinkan investor untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Semakin cepat aparat keamanan  menuntaskan ini akan mempengaruhi psikologis investor untuk tidak ragu masuk dan berinvestasi di Indonesia," katanya.

Terakhir, Sarman mengajak kepada seluruh pelaku usaha agar tetap menjalankan berbagai aktivitas usahanya sambil meningkatkan kewaspadaan di lokasi masing-masing.

"Terlebih sektor usaha yang mendatangkan pengunjung seperti mall, pusat perkantoran, restoran, pusat-pusat perdagangan agar meningkatkan pengawasan yang merupakan deteksi dini, sehingga kita mampu menghalau kejadian yang sama," tandasnya.