Tudingan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyebut perang ideologis di internal Demokrat sebelum akhirnya terjadi 'KLB' Deli Serdang, dinilai tidak berdasar.
- Beredar Surat Undangan HUT Demokrat Kubu Moeldoko, Herzaky: Ini Sungguh Memalukan
- Di Balik Gugat ke PTUN, Moeldoko Dinilai Ingin Dapatkan Tawaran Politik Dari AHY
- Gugatan Moeldoko ke Menkumham Mendegradasi Kredibilitas Presiden Jokowi
Menurut politisi Demokrat, Taufiqurrahman, apa yang disampaikan mantan Panglima TNI dalam sebuah video di akun media sosialnya itu sama sekali tidak mencerminkan seorang jenderal.
"Itu omongan ngelantur yang tidak memiliki konteks politik. Hanya orang tidak berpengetahuan yang bisa ngomong ngawur seperti itu,” tegas Taufiqurrahman, Minggu (28/3).
Lebih jauh, Taufik menilai seharusnya Moeldoko menyampaikan pernyataan berdasarkan fakta dan data. Ia juga meminta Moeldoko memeriksa jejak politik Partai Demokrat lebih detail sebelum berbicara di depan publik.
"Katanya jenderal, kalau ngomong harusnya basisnya data dan analisa rasional. Coba diperiksa jejak politik Partai Demokrat selama dipimpin oleh Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), keberpihakan kita jelas sekali baik terhadap demokrasi, NKRI, dan Pancasila," jelasnya.
"Di Partai Demokrat, semua latar belakang sosial dan etnis mendapat tempat yang sama,” sambungnya.
Taufik meminta kepada Moeldoko untuk bersikap ksatria dan menyadari apa yang dibuatnya tersebut merupakan salah langkah.
“Publik sudah makin pintar dan dewasa, bisa menilai dengan jernih persoalan ini. Siapa yang keblinger dan siapa yang ada di jalur kebenaran,” tandasnya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
- Sambut Kedatangan Menteri AHY di Bandara Juanda, Dokter Agung Berikan Batik Tulis Motif Burung Hong
- Dampingi Menteri ATR/BPN Serahkan Sertipikat Tanah Rumah Peribadatan, Pj. Gubernur Adhy Sebut Langkah Strategis untuk Berikan Kepastian Hukum
- Lima Mafia Tanah Dibekuk, AHY Pastikan Tak Akan Ampuni Oknum