Perkuat Sistem Keselamatan, Pertamina Rosneft Berdayakan Warga Sekitar Kilang

Pembukan Pelatihan di Aula Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelatihan Tuban/RMOLJatim
Pembukan Pelatihan di Aula Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelatihan Tuban/RMOLJatim

Dalam rangka memperkuat komitmen keselamatan di proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) merekrut 76 warga sekitar proyek dan memberikan pelatihan keselamatan kerja kepada mereka.


Semua calon tenaga kerja proyek kilang GRR Tuban tersebut berasal dari desa sekitar area terdampak operasi perusahaan. 

Mereka mendapatkan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Aula Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja Kabupaten Tuban selama dua hari dimulai hari Senin (29/3). 

Pelatihan ini dimaksudkan sebagai pembekalan kepada calon tenaga kerja proyek kilang GRR Tuban dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan aspek keselamatan dan kesehatan kerja di bidang minyak dan gas bumi. 

Calon tenaga kerja mendapatkan pengenalan dan pelatihan dasar-dasar mengenai K3, antara lain pengenalan risiko dan bahaya kerja, pengenalan alat pelindung diri, serta tanggap darurat K3 sebagai pembekalan sebelum memulai pekerjaan.

Project Coordinator Pertamina GRR Tuban,Wiko Taviarto mengingatkan seluruh peserta untuk mengimplementasikan hasil pelatihan ketika nanti beraktivitas. 

“Keselamatan dan kesehatan kerja adalah aspek utama yang harus diperhatikan ketika bekerja di kilang, walaupun pekerjaan yang dilakukan baru dalam tahap persiapan pembangunan kilang,” katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat membuka pelatihan.

Nantinya, calon tenaga kerja yang dilatih ini akan diterjunkan pada kegiatan pembersihan lahan (land clearing) tahap 3 yang menjadi bagian dari persiapan pembangunan kilang GRR Tuban. 

Kegiatan tersebut akan difokuskan pada 109 hektare lahan eks Perhutani dan 156 hektare lahan warga yang telah dibebaskan sebelumnya. 

Sementara, Bupati Tuban Fathul Huda yang hadir dalam kegiatan ini menyatakan dukungannya terhadap PRPP. Dia menyebut, upaya PRPP tidak hanya memberikan kesempatan bekerja, melainkan juga memastikan keselamatan kerja kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proyek yang ditargetkan mulai beroperasi mulai tahun 2026 ini.

“Pelatihan ini membuktikan bahwa Pertamina tidak hanya memperhatikan sisi teknis pekerjaannya, tetapi juga memastikan keselamatan kerja," kata Bupati Fathul Huda saat memberikan sambutan.

"Keselamatan dan kesehatan kerja adalah hal yang sangat penting, karena apabila terjadi kecelakaan kerja, maka akan merugikan semua pihak, baik pekerja maupun perusahaan," sambungnya.

Bupati Fathul Huda berpesan, agar seluruh pekerja memperhatikan dengan baik kegiatan pelatihan tersebut.

"Agar mengetahui dengan baik teknik keselamatan kerja serta mengimplementasikan dengan disiplin ketika nanti mulai bekerja," pesannya. 

Diketahui, dalam rangka memastikan zero incident (bebas insiden) dalam setiap kegiatan operasional perusahaan, PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha PRPP menerapkan Health, Safety, Security, & Environment (HSSE) Golden Rules dengan 3 (tiga) aturan utama yaitu Patuh, Intervensi, dan Peduli. 

HSSE Golden Rules tersebut diwujudkan dalam Corporate Life Saving Rules (CLSR) yang diimplementasikan sejak tahun 2018 di lingkungan Pertamina, termasuk anak perusahaan maupun afiliasinya, baik kepada manajemen, pekerja, mitra, maupun kontraktor perusahaan.

Elemen CLSR meliputi kepatuhan terhadap elemen keselamatan dan kesehatan kerja, memastikan terpenuhinya ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari sisi administrasi berupa izin kerja, kesiapan personel, prosedur keselamatan kerja, maupun peralatan kerja yang di dalamnya termasuk  alat pelindung diri.

Proyek GRR Tuban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan Pemerintah kepada Pertamina. 

Proyek ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak sebesar 300.000 barel per hari yang akan menghasilkan BBM berstandar Euro V berupa gasoline sekitar 80.000 barel perhari (bph), gasoil (sekitar 100.000 bph) dan Avtur (sekitar 30.000 bph). 

Pembangunan kilang tersebut juga akan menyerap 35% tingkat komponen dalam negeri (TKDN), penyerapan tenaga kerja hingga 20.000 orang (saat konstruksi) dan 2.500 orang (saat operasi). Selain itu, dalam pembangunan tahap awal tersebut, Pertamina menyerap 271 tenaga kerja lokal Tuban.