Main Film ‘Lara Ati’, Armudji Bangkitkan Arek Suroboyo Dalam Menggali Potensi Kota

Armudji main film ‘Lara Ati’ dan menjadi seorang guru/ist
Armudji main film ‘Lara Ati’ dan menjadi seorang guru/ist

Wakil Wali Kota Surabaya Armudji menjadi pemain film berjudul ‘Lara Ati’ membawa berperan sebagai seorang guru. 


Film komedi yang disutradarai oleh Bayu Skak itu, proses syutingnya berlangsung di Kota Pahlawan, Senin (5/4).

Dalam cerita Film ‘Lara Ati’, mengangkat berbagai hal menarik yang ada di Surabaya. Diantaranya seperti kesenian Ludruk, ikon tempat bersejarah sekolah, Taman Bungkul, Jalan Darmo maupun lokasi bersejarah lainnya. Bahkan, menariknya seluruh aktor dan aktrisnya berdialog menggunakan bahasa Suroboyo-an

Kali ini, syuting berlangsung di SMA 2 Surabaya, Jalan Wijaya Kusuma. Di momen itu Armudji mengenakan busana dinas warna coklat lengkap. 

Tak lupa nama dada yang menempel pada bajunya seolah menunjukkan kesiapannya menjadi seorang guru.

Pada kesempatan itu, Armudji mengatakan, ini kali pertama dirinya menjadi pemain film. 

Dia mengaku bahagia karena film ‘Lara Ati’ secara menyeluruh syutingnya di Surabaya dan menggunakan bahasa asli Kota Pahlawan. 

Selain itu, dia memastikan ini adalah salah satu cara untuk membangkitkan arek-arek Suroboyo dalam menggali potensi kota yang dimiliki.

"Ternyata main film sulit juga ya. Jadi ini momen kita untuk mengenang kembali Surabaya sebagai kota yang penuh dengan perjuangan. Saya mendukung film ini agar potensi kota semakin terangkat," kata Armudji dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim usai syuting.

Ia menjelaskan, nantinya ada beberapa tokoh ludruk juga ikut terlibat dalam pembuatan film itu. Seperti misalnya Cak Kartolo dan Ning Kastini. 

Tidak hanya itu, rencananya tempat bersejarah pun juga menjadi sasaran tim Film ‘Lara Ati’ sebagai lokasi syuting. 

"Mulai dari Makan Peneleh, tempat kelahiran Bung Karno, beberapa taman, Sunan Ampel semua potensi ditampilkan di situ," jelasnya.

Bahkan, Armudji memastikan siap mendukung penuh para pemuda yang penuh semangat, kreatif, energik seperti sutradara Bayu Skak. 

Dia berharap, dari film ini semakin banyak memunculkan ide-ide kreatif anak-anak muda untuk terus berkreasi dan berkarya.

"Saya salut lho Mas Bayu ini muda dan patut menjadi contoh semangat dan ide kreatifnya. Dari sini saya mengerti ternyata tidak mudah menjadi seorang sutradara dan pemain film," urainya.

Sementara itu, sutradara dan aktor Bayu Skak mengatakan sebenarnya ada dua adegan Armudji berakting dalam film komedi itu. 

Tetapi sembari menyesuaikan kegiatan wakil wali kota makanya, dia menyepakati Armudji main dalam satu adegan.

“Adegan yang diperankan beliau ini sangat ekspresif ya. Karena menjadi seorang guru yang sedang menegur muridnya. Jadi keren gitu lho dan yang pasti tiap tiga hari kita swab PCR. Jadi sesuai dengan protokol kesehatan,” ungkap Bayu.

Bayu pun memastikan, adegan Armudji sebagai guru itu memang dilakukan secara berulang kali. 

Bahkan, sebelum syuting, Armuji bersama para pemain mempersiapkan diri dengan berlatih. 

Hal itu menjadi penting dilakukan agar hasilnya semakin maksimal dan dapat dinikmati para penonton. 

“Jadi kami pastikan supaya lebih maksimal. Alhamdulillah lancar dan sangat menyenangkan,” pungkasnya.