Bupati Jombang Bikin Kajian Islam Selama Ramadhan Bertajuk ‘Nang Omah Ngaji Bareng Bu Mun’ 

Mundjidah Wahab/Ist
Mundjidah Wahab/Ist

Meski menjadi Bupati, Ibu Nyai Hj Mundjidah tetap rutin mengamalkan ilmu dengan melakukan kajian-kajian. Selama bulan Ramadhan dan ditengah pandemi Covid 19 yang mengharuskan dengan adaptasi kebiasaan baru.


Selama Ramadhan 1422 H, Mundjidah melakukan kajian Islam melalui tayangan video streaming Youtube. Bupati Jombang yang akrab disapa Bu Mun ini meski disibukkan dengan kegiatan pemerintahan juga tetap berdakwah. Di sela kesibukan, dia masih menyempatkan untuk memberikan kajian islam.

Di tengah pandemi ini, masyarakat dapat menyimak kajian islam yang disampaikan putri dari Almaghfurlah KH. Abdul Wahab Chasbullah, pahlawan nasional, pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama (NU) ini dari rumah.

Masyarakat Jombang dapat menyimak dan mendengarkan Kajian Islam Ibu Nyai Hj Mundjidah Wahab yang bertajuk " Nang Omah Ngaji bareng Bu Mun" setiap hari sepanjang bulan Ramadhan 1442 H di channel youtube Jombangkab TV, Jombang Maneh, dan di Radio Suara Jombang, 104.1 FM, pukul 17.15 WIB.

Mundjidah mengatakan pihaknya sebelum mendapatkan amanah sebagai Bupati Jombang, setiap bulan Ramadhan dirinya selalu menyempatkan untuk mengisi kajian Islam di beberapa masjid di Kabupaten Jombang.

“Alhamdulillah, hingga saat ini saya masih berkesempatan untuk meneruskan kegiatan saya ini, semoga apa yang saya sampaikan memberikan manfaat bagi umat muslim," tuturnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (19/4).

Ada banyak kajian yang dibahas oleh Putri Pahlawan Nasional KH Wahab Chasbulloh yang juga Pengasuh Pondok Peantren (Ponpes) Al Lathifiyah 2 Bahrul Ulum. Salah satu yang dibahas dalam kajian itu tentang hikmah larangan mudik lebaran oleh pemerintah.

Dikatakan Mundjidah, bahwa pemerintah saat ini masih fokus dalam penanganan Covid-19. Maka dianjurkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Dan anjuran lebih banyak beraktifitas dirumah, juga menghindari kerumunan.

“Sebenarnya apa yang telah dilakukan oleh pemerintah itu untuk menjaga keselamatan warganya. Pemerintah menyadari jika protokol kesehatan itu tidak benar diterapkan, lonjakan Covid bisa terjadi," lanjutnya.

Diungkapkan Mundjidah, larangan mudik ini hanya sementara. Dan kebijakan ini ditujukan untuk keselamatan. Meski mudik sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Namun, untuk saat ini tidak diperkenankan.

Dalam satu hadits Nabi Muhammad diriwayatkan, bahwa jarangnya berkunjung akan menambah kasih sayang dan cinta kasih. Maka dari itu, untuk tidak berkunjung sementara waktu ini juga bagian dari menjalankan sunnah Rasul. Sehingga hikmah yang terkandung dalam larangan mudik ini yakni semakin cinta kasih.

“Semoga kita bisa berkumpul dengan keluarga seperti sediakala sebelum pandemi, upaya pemerintah melarang mudik tidak lain untuk menjaga keselamatan masyarakatnya. Termasuk vaksinasi. Untuk itu tetap patuhi protokol kesehatan," pungkasnya.