Ketika dua gubernur bertemu, terlebih menjelang pelaksanaan pesta demokrasi, tentu akan memunculkan banyak tafsir di benak masyarakat.
- Kunjungi SIER, Pemkab PPU Belajar Bangun Kawasan Industri Ramah Lingkungan di IKN
- Hasil Inovasi Budidaya Udang, Bumi Kraksaan Raih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari KemenPAN-RB
- Hadiri Rakernis BPPSDMKP, Pj Gubernur Adhy Komitmen Tingkatkan SDM Kelautan dan Perikanan
Itulah yang muncul ketika Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bertemu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Namun demikian, Khofifah memastikan pertemuannya dengan Ridwan Kamil tak membahas kemungkinan berpasangan di Pilpres 2024.
Menurutnya, pertemuan yang berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung itu hanya membahas sinergi antara Pemprov Jabar dan Pemprov Jatim.
“Kita ingin bersilaturahim dengan warga jabar, terutama yang elemen muslimat NU, dan terimakasih kami diberi kesempatan di Gedung Sate ini,” ucap Khofifah, Selasa (20/4), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Kendati demikian, mereka tak mempermasalahkan adanya tafsiran yang berhubungan dengan kontestasi politik nasional.
“Ini adalah bagian dari silaturahim. Jadi enggak ada pertemuan yang tiba-tiba, pasti ini atas izin Allah kami bisa bersilaturahim pada malam hari ini,” tutur Khofifah.
Ridwan Kamil pun mengamini pernyataan Khofifah tersebut. Kegiatan pertemuan tidak sengaja dijadwalkan.
“Enggak direncanakan, jadi politik mah tafsir. Kita jauhan ditafsir, kita dekat ditafsir, tidak bersapa ditafsir, akrab ditafsir. Kita mah niatnya bukan itu, niatnya urusan kemaslahatan keumatan,” tandasnya.
- Ribuan Peserta SKD CPNS Bondowoso Berebut 337 Kursi
- Lamongan Optimalkan Penguatan Sumber Pendapatan Kelembagaan
- Kadishub Jatim Ungkap Alasan Ganti Trayek Bus Hijau dengan Trans Jatim Koridor II