Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid memastikan telah menarik Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.
- Konflik PKB dan NU Kian Tebal
- LaNyalla Ajak NU Perjuangkan Kembali ke UUD 1945 Asli
- NU dan Dramaturgi Kiai Marzuki Mustamar
Hal itu dilakukan setelah terjadi polemik dalam isinya yang ditemukan beberapa kejanggalan, salah satunya tidak ada nama tokoh Islam sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asyari.
Hilmar mengatakan, kamus tersebut disusun tahun 2017 silam dan telah ditarik dari peredaran, termasuk dari website Rumah Belajar Kemendikbud yang dimasukkan tahun 2019.
"Sekarang sudah diturunkan. Di perpustakaan yang punya potensi itu kita tarik, sejauh ini sih itu yang dapat dilakukan," kata Hilmar dalam keterangannya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/4).
Mengenai tidak adanya nama Hasyim Asyari, ia menegaskan hal tersebut terjadi bukan karena unsur kesengajaan. Ia membantah keras penghilangan nama KH Hasyim sebagai bentuk pengaburan sejarah seperti yang ramai dituduhkan.
"Saya mengakui bahwa ini kesalahan. Tapi ya karena kealpaan, bukan kesengajaan," tutupnya.
- Konflik PKB dan NU Kian Tebal
- DKPP Jatuhi Sanksi Etik Berat Ketua KPU RI Gegara Loloskan Pendaftaran Gibran
- LaNyalla Ajak NU Perjuangkan Kembali ke UUD 1945 Asli