Kampung 3 Ribu Janda Di Jember Jadi Kampung Bina Pekka Berdaya

Lounching Kampung Bina Pekka Berdaya di Kampung 3 ribu Janda/RMOLJatim
Lounching Kampung Bina Pekka Berdaya di Kampung 3 ribu Janda/RMOLJatim

Bupati Jember Hendy Siswanto mengajak Para Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) untuk bergabung dalam Program Kampung  Bina Pekka Berdaya, Binaan KUA Gumukmas Kabupaten Jember.


Kampung Bina Pekka Berdaya merupakan program pemberdayaan khusus kaum hawa yang berstatus janda di Kecamatan Gumuk Mas.

Demikian disampaikan Bupati dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kasubag Kesra Kabupaten Jember, Ahmad Mushoddaq saat melounching program Bina Pekka Berdaya, di Balai Desa Manampu, Kamis (29/4).

"Program Bina Pekka Berdaya ini, disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga perempuan kepala keluarga yang awalnya belum tahu terhadap program ini, bisa menjadi tertarik dan mendaftarkan menjadi anggota Bina Pekka Berdaya," tulis Bupati dalam sambutannya.

Misi dalam program Bina Pekka Berdaya tersebut, masih Bupati, untuk  mengorganisir dan memfasilitasi Kepala Keluarga agar mampu meningkatkan kesejahteraan. Memiliki akses terhadap sumber daya dan mampu berpartisipasi aktif dalam segala siklus pembangunan di wilayahnya.

Karena itulah, Peserta Bina Pekka Berdaya hendaknya ditambah jumlahnya. KUA diharapkan bisa mengajak para perempuan kepala keluarga untuk bisa masuk menjadi anggota Bina Pekka Berdaya.

"Ibu-ibu merupakan perempuan tangguh dan handal. Oleh karena itu diharapkan ibu ibu aktif mengikuti program yang ada, sehingga bisa menjadi meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri menuju keluarga yang sejahtera," sambung Bupati.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jember Muhammad menjelaskan, Desa Menampu dipilih sebagai kampung Bina Pekka Berdaya karena jumlah ibu-ibu berstatus janda lebih banyak dibandingkan dengan desa lainnya di 31 Kecamatan di Jember.

"Di wilayah Kecamatan Gumukmas mencapai 3 ribu janda lebih, angka tersebut sangat tinggi," ungkapnya.

Pasca perceraian, lanjut Muhammad, para janda ini harus menjadi tulang punggung untuk anak-anak mereka, baik cerai hidup atau cerai mati. 

Dengan kondisi itulah, para ibu-ibu janda di desa tersebut harus diberikan keterampilan, pembinaan, penyuluhan, pendampingan dari pemerintah.

"Yang lebih penting lagi,  jangan sampai  pendidikan anak-anaknya, hanya di sekolah Dasar. Diharapkan anak-anak mereka bisa lulus perguruan tinggi," harap Muhammad. 

Untuk mewujudkan semua itu, pihak kemenag melalui KUA setempat akan terus melakukan pemantauan secara berkesinambungan terhadap Kampung Bina Pekka Berdaya ini. Sehingga para perempuan tersebut, menjadi perempuan tangguh, berdaya secara ekonomi.

"Kami akan pantau terus, bukan hanya mendirikan saja. Namun kita pantau dengan bersinergi, berkolaborasi dan akselerasi dengan pemerintah daerah, termasuk juga dengan pemerintah desanya, camatnya, Polsek, Koramil dan tokoh masyarakatnya," ujar Muhammad.

Selain program kesejahteraan, program penguatan mental juga menjadi perhatiannya untuk mencegah pernikahan dini. Sebab, salah satu penyebab perceraian adalah pernikahan di usia dini, yang belum siap mental dan ekonomi. 

"Karena itu, juga dilakukan Pembinaan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini," tandas Muhammad.