Corona Varian Baru Masuk ke Jatim, Disnaker Sampang Beberkan Proses Penanganannya

PMI asal Sampang saat tiba ke BLK usai dilakukan penjemputan ke Surabaya. Ist
PMI asal Sampang saat tiba ke BLK usai dilakukan penjemputan ke Surabaya. Ist

Kepulangan ribuan Pekerja Migran (PMI) asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, sejak menjelang hingga H+7 hari raya Idul Fitri 1442 H, masih terus berdatangan. 


Bahkan baru-baru ini satu PMI asal Kota Bahari, julukan Sampang, terdeteksi terpapar Corona varian baru strain asal Afrika Selatan.

Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Kabupaten Sampang, tercatat total sementara kepulangan PMI asal Kabupaten Sampang ke kampung halamannya mencapai sekitar 1.421 orang.

"Sementara ini kepulangan PMI Sampang terus berlanjut. Total sementara sudah 1.421 orang," ujar Plt Kabid Penempatan Tenaga Kerja, DPMPTSP dan Naker Kabupaten setempat, Agus Sumarso kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu, (19/5)

Menanggapi terdeteksinya varian baru terhadap PMI asal Sampang, Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Kabupaten setempat, Agus Mulyadi menyatakan, perawatan atau karantina untuk satu PMI asal Sampang yang terdeteksi terpapar Corona Varian baru kini dilakukan oleh pemerintah Provinsi.

"Ada satu orang (PMI) yang terdeteksi corona varian baru, dia berasal dari Kecamatan Sokobanah. Sekarang dirawat di Surabaya," ujarnya.

Pihaknya meneranhkan, satu orang PMI tersebut akan menjalani perawatan isolasi selama 14 hari ke depan sejak terdeteksi corona varian baru. PMI tersebut akan dipulangkan setelah dinyatakan dua kali negatif dari hasil uji swab.

"Minimal dikarantina 14 hari. Dan harus Dua kali swab negatif," terangnya.

Agus Mulyadi menegaskan, untuk penanganan ribuan PMI yang sudah dipulangkan yaitu dilakukan karantina di gedung yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah yakni di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang berlokasi di jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan serta dilakukan pemantauan oleh tim di masing-masing kecamatan.

"Di karantina di BLK. Dan diisolasi di rumah masing-masing selama 14 hari, serta dipantau oleh tim Kecamatan," terangnya.

Selain itu pihaknya menyatakan, penanganan proses pemulangan ribuan PMI ke Jawa Timur dilakukan dengan ketat hingga ke tingkat daerah di Kabupaten.

"Makanya screening ketat. Mulai Provinsi sampai ke Kabupaten. Dan yang sudah dipulangkan dari Surabaya, tentunya sudah dilakukan pemeriksan Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan hasil negatif," tegasnya.

Menurut Agus, keberadaan corona varian baru hanya bisa terdeteksi menggunakan alat PCR khusus dan hanya terdapat tujuh lab yang dapat mendeteksi keberadaan corona varian baru.

"PCRnya khusus. Hanya ada 7 lab yang bisa mendeteksi. Karena Corona varian baru sudah masuk ke Jatim, jadi diminta kepada masyarakat untuk hati-hati dan tetap waspada. Terus disiplin terapkan protokol kesehatan," imbaunya kepada masyarakat.