KH Sholeh Darat Diusulkan Pahlawan Nasional, PKS Siap Perjuangkan Aspirasi Para Ulama

Anggota DPR RI fraksi PKS, Bukhori Yusuf/Ist
Anggota DPR RI fraksi PKS, Bukhori Yusuf/Ist

Usulan supaya Muhammad Shalih Ibn Umar As-Samarani atau lebih akrab dengan sapaan KH Sholeh Darat Semarang, diajukan sebagai pahlawan nasional, disambut baik Anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf.  


Menurut Bukhori, Kiai Sholeh Darat adalah aktor kunci yang mendorong perkembangan Islam dan kesadaran nasional di Nusantara. 

“Dari tangan dinginnya dalam mendidik para santri, ia berhasil mencetak sejumlah tokoh ulama terkemuka karena kedalaman ilmu dan kecintaannya pada agama dan bangsa. Sebut saja diantaranya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU) dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah),” kata Bukhori dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/5). 

Politisi daerah pemilihan Semarang ini mengatakan, dirinya senada dengan usulan Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang yang menghendaki supaya KH Sholeh Darat memperoleh gelar nasional. Bukhori mengatakan PKS siap memperjuangkan aspirasi para ulama tersebut. 

“Kami satu frekuensi ihwal ini. Kami melihat bahwa aspirasi dari MUI Jawa Tengah maupun PCNU Kota Semarang sebagai representasi dari kehendak masyarakat yang ingin memuliakan ulama,” ujar politisi yang pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Pelajar NU Jepara. 

Lebih lanjut, Anggota Komisi Sosial ini mendorong para cendekiawan, ulama, keturunan KH Sholeh Darat serius terhadap usaha memperjuangkan penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi KH Sholeh Darat. 

Salah satu langkah konkretnya, tambah Bukhori harus segera membentuk Tim Panitia Pengusul KH Sholeh Darat sebagai Pahlawan Nasional. 

Menurutnya, hal ini dibutuhkan supaya ikhtiar pelbagai pihak bisa dilakukan secara sistematis, efektif, dan efisien. 

“Keberadaan tim ini diperlukan untuk memperkaya khazanah kajian terhadap profil dan kiprah beliau. Sepak terjangnya dalam meningkatkan martabat bangsa melalui pendidikan maupun sejumlah karya intelektual yang bermaslahat bagi pengembangan ilmu pengetahuan agama di Nusantara adalah beberapa bukti yang membuatnya layak dipertimbangkan menjadi pahlawan nasional,” lanjutnya. 

Bukhori meyakini, segala kiprah yang monumental terekam dalam sejumlah sumber sejarah seperti melalui kesaksian, karya intelektual seperti kitab, maupun arsip sejarah lainnya. 

"Keberadaan tim ini menjadi vital untuk mengonsolidasikan segala dokumen atau arsip sejarah yang relevan untuk digunakan sebagai pemenuhan syarat administratif, imbuhnya.