Sandiaga Uno Jadi Primadona Bursa Calon Wakil Presiden Di 2024

Sandiaga Salahuddin Uno /Net
Sandiaga Salahuddin Uno /Net

Lembaga survei Indonesian Presidential Studies (IPS) memasukkan nama Sandiaga Salahuddin Uno dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilu 2024. 


Dalam survei IPS nama Sandiaga Uno bertengger di urutan paling atas di antara 30 nama calon yang diuji dari berbagai latar belakang calon. 

"Untuk posisi wakil presiden versi survei Sandiaga Uno mendapat dukungan sebesar 17.8 persen jauh meninggalkan nama lain yang diuji termasuk nama nama capres yang merupakan jawara versi survei seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan," ujar Direktur Riset IPS, Arman Salam, dalam keterangan tertulis melansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/5). 

"Sandi menjadi primadona calon wakil presiden 2024 versi survei lembaga IPS," sambungnya. 

Menurut Arman, nama Sandiaga Uno cukup masuk akal menjadi primadona calon wakil presiden, mengingat Sandi pernah mendampingi Prabowo saat kontestasi di pilpres 2019, meskipun kalah dari pasangan Jokowi-Maruf Amin. 

"Namun Prabowo dan Sandi sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dan itu adalah syarat wajib yang harus dimiliki siapapun untuk maju bertarung dalam kontestasi capres mendatang," tuturnya. 

Berdasarkan telaahan Arman, figur Sandiaga Uno mmenuhi beberapa kriteria menjadi seorang wakil presiden. Di antaranya, memiliki finansial yang cukup sebagai pelengkap, memiliki basis pemilih yang kuat seperti emak-emak, dan masuk ke dalam figur nasional yang juga dianggap mampu bersinergi dengan capres dalam bekerja menangani masalah ekonomi yang saat ini menjadi sorotan publik akibat pandemi Covid-19. 

"Magnet ahli ekonomi yang menempel pada sosok Sandi ini menjadi magnet baru yang kuat bagi pemilih disaat situasi perekonomian yang morat-marit," ucapnya. 

Meskipun dianggap sebagai cawapres primadona di dalam versi survei IPS, Arman menilai ini masih sekedar potret sementara yang bisa saja berubah sesuai selera publik. Bahkan dia tidak memungkiri adanya kemungkinan Sandi masuk pada bursa calon presiden (capres). 

"Semua tergantung pada lobi politik dan selera pasar," tandasnya.