Menkes Akui Ada Lonjakan Covid Pasca Libur Lebaran Tapi Tidak Mengkawatirka

Menkes Budi Gunadi Sadikin/Net
Menkes Budi Gunadi Sadikin/Net

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengakui terjadi lonjakan jumlah orang tertular Covid-19 pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah. 


Budi menerangkan, angka yang tercatat masih belum menunjukkan kekhawatiran. Sebab jika dibandingkan masih berada di bawah angka pertambahan kasus Covid-19 harian di awal tahun ini. 

"Sudah ada kenaikan, walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar 170 ribu (kasus aktif),” ujar Budi dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (31/5). 

Budi memprediksi, tren kenaikan kasus Covid-19 pasca lebaran ini akan mencapai puncaknya sekitar 5-7 minggu setelah masa libur panjang. Hal ini pun ditangapi Presiden Joko Widodo, dengan meminta jajaran terkait untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi lonjakan tersebut. 

"Seluruh rumah sakit sudah kita persiapkan, obat-obatan juga sudah kita persiapkan. Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan 3M dengan baik,” terang Budi memastikan perintah Presiden. 

Karena itu, Budi selanjutnya bakal memastikan perintah Kepala Negara yang terkait dengan kesiapan fasilitas kesehatan jika pada waktunya nanti menghadapi puncak kasus pertambahan Covid-19. 

"Kemarin sempat sampai di titik terendah sekitar 20 ribuan (tempat tidur) yang terisi, sekarang sudah naik angkanya sekitar 25 ribu tempat tidur yang terisi atau naik sekitar 20-25 persen. Memang kenaikannya agak tinggi, tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72 ribu (tempat tidur), jadi masih ada cukup kapasitas yang kita miliki,” paparnya. 

"Ada beberapa kabupaten/kota yang tinggi keterisian di rumah sakitnya, seperti ada di Aceh, sebagian kabupaten/kota di Sumatra Barat, di Kepulauan Riau dan Provinsi Riau, juga ada di daerah Jambi, kemudian sebagian Jawa Tengah, ada juga di Kalimantan Barat, dan hanya sedikit di Sulawesi,” paparnya. 

Terkait keterisian tempat tisur pasien Covid-19 ini, Budi mengaku akan berupaya semaksimal mungkin untuk supaya rumah sakit di daerah tidak kewalahan menghadapi lonjakan kasus akibat momen lebaran ini. 

"Sudah dengan cepat kami tidak lanjuti. Khusus untuk yang masuk rumah sakit sudah kita salurkan ke daerah-daerah terdekat di sekitar Kudus dan juga ibu kota provinsi di Semarang, kami terus berkoordinasi dengan Pak Gubernur," ungkap Budi. 

"Juga pasien-pasien yang tadinya berasal dari daerah sekitar Kudus seperti Pati, kemudian Sragen, itu juga kita arahkan ke rumah sakit-rumah sakit lain di luar Kudus," tandasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.