AHY Melejit Di Survei CISA, Waketum Demokrat: Kami Terus Berjuang Hingga Rakyat Tentukan Pilihan

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Net
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Net

Semangat juang kader Demokrat semakin meningkat setelah mengetahui hasil survei CISA yang menempatkan sang Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) unggul di Pemilihan Presiden 2024.


Hal itu dikatakan oleh Waketum Demokrat William Wandi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (5/6).

"Dengan dua "alat tempur" ini, diharapkan seluruh kader Partai Demokrat terus meningkatkan semangat juang di dapil masing masing, tidak lengah dengan perolehan survei di hari ini, sampai rakyat benar benar menentukan pilihan politiknya pada Pemilu 2024 mendatang," katanya.

Anggota komisi V DPR RI ini mengatakan, sangat menarik melihat hasil survei lembaga CISA terkait konfirgurasi politik menjelang tahun pemilu 2024 mendatang

"Dalam hasil survei yang menggunakan metode MRS tersebut, elektabilitas Ketum AHY justru mengungguli Prabowo Subianto, dimana AHY memiliki poin elektabilitas sebesar 15,5% sedangkan Prabowo Subianto hanya 10,2%," jelasnya.

Pria asal Papua ini mengatakan meningkatnya elektabilitas Ketum AHY juga semakin diperkuat dengan naiknya tingkat keterpilihan Partai Demokrat yang menduduki posisi kedua setelah PDIP, dimana Partai Demokrat memiliki tingkat keterpilihan mencapai 13,2%, sedangkan PDIP berada pada angka 18,9%.

Sekalipun, lanjutnya, survei Anies menduduki posisi pertama dalam survei elektabilitas kandidat Presiden 2024 yang mencapai angka 19,2%.

"Namun, posisi Anies saat ini, yang tidak memiliki kursi di Parlemen RI, yang menjadi syarat mutlak dalam pertarungan Pilpres 2024 mendatang, tentunya akan mengalami kesulitan untuk mengkonsolidasi pencalonan dalam Pemilu," sambungnya.

Alumnus Untag Surabaya ini membeberkan polarisasi koalisi parpol yang memiliki kursi di parlemen, saat ini, hanya menyisakan partai demokrat dan PKS yang masih berdiri konsisten berada di luar pemerintahan. Dimana Partai Demokrat memposisikan diri sebagai partai tengah "moderat" yang mengontrol jalannya pemerintahan.

Dalam aspek yang lain Ganjar Pranowo yang saat ini statusnya sedang digoncang isu perpecahan di internal PDIP, justru memiliki elektabilitas dalam pencapresan yang berada di bawah poin Prabowo Subianto. 

"Tentunya, poin keterpilihan PDIP yang mencapai 19% tersebut, tidak ditopang dengan hasil survei kader internalnya yang juga dapat bersaing dalam bursa pencapresan sebagai yang dimiliki oleh Anies dan AHY," jelasnya.

"Harapan kita semua, Partai Demokrat, apapun pilihan yang akan tersedia dalam membangun koalisi pada pemilu 2024 mendatang, sejatinya tidak bisa mengandalkan kekuatan lain di luar Partai Demokrat. Sebab, Pemilu 2019 kemarin telah mengajarkan bahwa elektabilitas tokoh dan partai, yang nantinya akan menentukan arahan koalisi, bukan sebaliknya," lanjutnya.


ikuti update rmoljatim di google news