Elektabilitas Rendah, Puan Harus Raih Simpati Anak Muda

Direktur Eksekutif Democracy and Electoral and Empowerment Partnership (​DEEP) Neni Nur Hayati/RMOL
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral and Empowerment Partnership (​DEEP) Neni Nur Hayati/RMOL

Tingginya peluang Puan Maharani mendapatkan tiket rekomendasi PDIP sebagai calon presiden 2024 harus diikuti dengan beberapa langah politik strategis.


Direktur Eksekutif Democracy and Electoral and Empowerment Partnership (​DEEP) Neni Nur Hayati mengatakan, salah satu peluang kuat mengapa tiket Capres pada Puan karana selain putri Ketua Umum PDIP Megawati adalah saat ini menjabat Ketua DPR RI.

Meski demikian, rendahnya elektabilitas Puan dalam berbagai hasil survei berpotensi menghilangan kursi PDIP di DPR.

"PDIP mengusung Puan bisa jadi pemenang partai pemilu 2024 akan bergeser ke partai yang lain tidak akan PDIP dan dimungkinkan kehilangan banyak kursi d DPR," demikian analisa Neni saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL.

Untuk menggenjot elektabilitasnya, Neni menyarankan kepada Puan agar benar-benar segera meraih simpati publik. Salah satu langkahnya menyampaikan gagasan melalui visi misi yang konkret kapada masyarakat.

Selain itu, tambah Neni, visi politiknya harus diterima oleh kalangan anak muda.

"Karena kita tahu sekitar 60 persen dari DPT Pemilu 2019 yang telah ditetapkan itu didominasi anak muda. Kemenangan Puan di Pilpres 2024 akan sangat ditentukan oleh suara anak muda," tandasnya.

Dalam pandangan Neni, mau tidak mau sudah saatnya Puan merangkul anak muda. Apalagi, jika dibandingkan dengan sosok lainnya, pola kampanye Puan selama ini masih nampak konvensional.

Ia juga menyarankan agar Puan terus konsisten memperjuangkan hak perempuan dan anak melalui kerja politik yang nyata.

"Sudah saatnya Puan merangkul anak muda, ciptakan terobosan serta inovasi yang progressif. Sebab selama ini cara kampanye yang dilakukan Puan masih sangat konservatis, tertinggal jauh dengan kandidat lain yang sudah mulai menggandeng pemilih milenial," demikian kata Neni.

Nama Puan digadang-gadang akan diusung oleh PDIP bertarung di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Puan diprediksi akan mendampingi Prabowo Subianto jika kesepakatan Batutulis jilid II direalisasikan.

Selain itu juga muncul nama Puan dipasangkan dengan Anies Baswedan.

Menguatnya Puan diusung PDIP karena saat ini kader partai banteng seperti Ganjar yang memiliki elektabilitas tertinggi justru mendapatka  perlakuan politik yang kurang baik oleh elite PDIP.

Ganjar dituding berambisi menjadi Capres dan menjalankan kerja politik pencitraan. Apalagi mengacu pernyataan elite PDIP seperti Bambang Wuryanto, keinginan Ganjar tidak mendapatkan izin dari Megawati Soekarnoputri.