Antisipasi Gempa M 8,2 SR dan Tsunami, Bupati Dan BPBD Jember Ingatkan Kewaspadaan

Bupati Jember saat memberikan pengarahan.
Bupati Jember saat memberikan pengarahan.

Bupati Jember, Hendy Siswanto menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul informasi Prakiraan Badan Miteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang adanya potensi gempa bumi berskala besar, yang menimbulkan gelombang tsunami di Jawa Timur. 


Sebab, Kewaspadaan ini penting untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan,  terutama warga yang tinggal di pesisir pantai selatan jember. 

Menurut Hendy, sesuai informasi prakiraan BMKG bahwa gempa bumi, yang akan terjadi di wilayah Jawa Timur berkekuatan Magnitudo 8,2 Skala righter (SR),  berpotensi memicu terjadinya tsunami, gelombang hingga ketinggian 15 meter.

"Informasi ini  adalah hasil metigasi Bencana dan deteksi dini, dengan alat canggih  yang dimiliki BMKG," kata Bupati Hendy dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (6/6).

Namun dia berharap masyarakat tidak panik dengan informasi tersebut, dan ikut mensosialisasikan untuk meningkatkan kewaspadaan. 

"Kami Sudah memerintahkan kepada pejabat terkait untuk melakukan metigasi Bencana. Juga para camat yang wilayahnya berbatasan langsung dengan laut," katanya.

Hendy juga mengajak warga berdoa bersama-sama kepada Allah SWT, supaya tidak terjadi Gempa bumi. Seluruh masyarakat di Jawa Timur,  termasuk Jember,  selamat dari Gempa dan tsunami.

"Gempa juga  berasal Allah, dengan doa penjenengan semua, semoga Gempa bumi dan Tsunami dibatalkan oleh Allah SWT," harapnya.

"Selain itu,  pendemi covid 19 segera diangkat dari Indonesia, sehingga bisa kembali hidup normal," sambungnya.

Sementara PLT Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Jember, Muhamad Jamil menjelaskan BPBD sudah melakukan

konsolidasi dengan pemangku wilayah, yaitu camat, sehingga bisa ditindaklanjuti dengan  berkoordinasi bersama muspika dan instruksional ke kades, untuk melakukan mitigasi bencana. 

Selain itu, melakukan Review Sirine Early worning System( EWS) yang terpasang di wikayah pesisir pantai selatan.

"Kita mulai Memetakan titik lokasi evakuasi dan jalur-jalur  evakuasi dan mempertimbangkan metode evakuasi yang sekarang sedang disepakati bersama pemangku wilayah dan dikomunikasikan dengan relawan,"kata mantan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini.


ikuti update rmoljatim di google news