Prabowo Diminta Tiru Megawati, Jadi King Maker Untuk Pencapresan Sandiaga Uno

Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto saat maju Pilpres 2019/Net
Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto saat maju Pilpres 2019/Net

Prabowo Subianto disarankan pensiun dari kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang. 


Dikatakan pengamat politik Wempy Hadir, dalam menghadapi Pilpres 2024 tokoh politik senior harus mengambil sikap politik realistis. 

Lanjut Wempy, bukan tidak mungkin lemahnya respons publik terhadap figur senior akan mengubah konstelasi figur capres dan cawapres. 

Wempy kemudian menyinggung sikap Megawati saat Pilpres 2014 silam. Kala itu, Megawati memilih untuk tidak kembali mencalonkan diri meski arus bawah kader PDIP menginginkan putri Soekarno itu bertarung merebut kursi Presiden RI. Bahkan Megawati kemudian mengusung Joko Widodo bertarung merebut kursi kepemimpinan nasional. 

"Walaupun Ibu Megawati didorong oleh kader PDIP masuk bursa pilpres kala itu, namun respon publik sangat lemah. Artinya buat maju bertarung dalam Pilpres kalau sudah disadari bahwa ada kekuatan figur lain yang lebih dahsyat," demikian analisa Wempy melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/6). 

Wempy meyakini, Prabowo akan menghitung ulang untuk maju Pilpres apabila elektabilitasnya tidak sekuat saat Pilpres 2019 silam. Atas dasar itu, Wempy kemudian menyarankan Prabowo memilih peran sebagai king maker dan mengusung Sandiaga Uno sebagai Capres dari Gerindra. 

"Pilpres 2024 menjadi menarik ketika Prabowo mundur dan memberikan dukungan kepada Sandi. Sandi mempunyai daya tarik yang kuat bagi publik Indonesia," demikian kata Wempy. 

Terbaru Arus Survei Indonesia mendapatkan data bahwa Prabowo adalah Capes terkuat dari unsur pimpinan Partai.