Tekan Global Warming, Cak Ji Pimpin Penanaman Pohon Kemiri Sunan di Green Belt TPA Benowo

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji memimpin kegiatan penghijauan di TPA Benowo Surabaya/Ist
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji memimpin kegiatan penghijauan di TPA Benowo Surabaya/Ist

Ratusan pohon kemiri sunan ditanam di green belt Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Benowo Surabaya, Sabtu (11/6/2021). Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji pun memimpin langsung kegiatan penghijauan ini. Selain bertujuan untuk penghijauan, pohon kemiri sunan juga dinilai efektif meminimalisir bau tidak sedap serta mengurangi dampak global warming.


Bersama puluhan anak-anak milenial, wakil wali kota yang akrab disapa Cak Ji ini ingin memberikan contoh di samping mengajak warga Surabaya agar peduli terhadap lingkungan. Salah satunya dengan menggalang kegiatan positif seperti penanaman pohon.

"Rangkaian tanam pohon ini untuk bisa memberikan contoh terutama anak-anak milenial agar punya kepedulian (lingkungan) untuk masa depan bangsa dan kota kita," kata Cak Ji di sela kegiatan penanaman pohon. 

Apalagi, pohon kemiri sunan yang ditanam, dapat menghasilkan bahan baku untuk biogas. Potensi terbesarnya berada pada inti biji yang dapat diproses menjadi minyak kemiri dan digunakan sebagai sumber energi alternatif pengganti solar.

Pohon ini pun juga cocok apabila digunakan sebagai tanaman konservasi. Hal ini didukung dengan daunnya yang lebat, akar kuat dan sangat cocok apabila ditanam di tanah yang kritis. 

"Di samping mereka (pohon kemiri) bisa meredam panas juga menghasilkan buah yang namanya kemiri. Nah, kemiri ini untuk biogas," ungkap Cak Ji.

Tak hanya melakukan penananam pohon kemiri sunan di green belt TPA Benowo. Cak Ji juga mengaku, bahwa pihaknya bakal berencana menanam pohon ini di sepanjang aliran sungai. 

Menurut dia, pohon kemiri sunan dipilih karena akarnya kuat dan mendalam sehingga cocok digunakan untuk menahan erosi.

"Nanti di sepanjang sungai, baik itu di Jagir atau dimana kita akan menaman itu. Di samping untuk menahan erosi," kata Cak Ji.

Di waktu yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajrihatin menjelaskan, setidaknya ada 200 pohon kemiri yang ditanam di green belt TPA Benowo. Ratusan pohon kemiri ini merupakan bantuan dari CV Energi Baru Santosa. 

"Jadi pohon kemiri ini saya coba tanam 200, nanti rencana 2000 pohon yang ditanam," kata Anna.

Anna menyebut, bahwa pohon kemiri sunan juga efektif menekan bau tidak sedap. Ini berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan beberapa komunitas pecinta tanaman. Terlebih, buah dari kemiri juga dapat diolah untuk menjadi bahan bakar nabati.

"Menurut penelitian kemiri dapat mengurangi bau. Jadi teman-teman yang pecinta tanaman itu sudah melakukan kajian itu," terang Anna.

Sementara itu, Komisaris CV Energi Baru Santosa, Budi Santosa mengaku bangga memiliki Kota Surabaya yang menjadi percontohan bagi kota/kabupaten lain. Salah satunya adalah mengenai upaya penghijauan. Makanya dia mendukung betul upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Ada 200 pohon (yang ditanam). Kami ada sedia 1000 pohon yang cukup besar, kalau seluruhnya ada 2000 pohon," kata Budi.

Dia mengakui, sebelumnya memang telah melakukan penelitian terhadap pohon kemiri sunan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pohon kemiri sunan rupanya memiliki banyak manfaat dan belum diketahui masyarakat luas. 

"Kami memang meneliti tanaman ini dan banyak memberikan manfaat yang selama ini belum banyak diperkenalkan," lanjutnya.

Selain melakukan penelitian, Budi menyebut, beberapa jurnal ilmiah internasional juga telah banyak memahas terkait kandungan buah dari pohon kemiri sunan. Berdasarkan penelitian, kandungan dari buah pohon ini hampir sama dengan tanaman jarak.

"Tanaman ini bisa sebagai bio alternatif. Kemiri sunan manfaatnya jauh lebih tinggi dari pada tanaman jarak, karena dari prosesnya sangat mudah dan hasilnya lebih tinggi," pungkasnya.