Masuk Surabaya, Warga Madura Tak Perlu Swab Lagi Asal Bawa SIKM

Wali Kota Eri saat menemui pendemo/RMOLJatim
Wali Kota Eri saat menemui pendemo/RMOLJatim

Warga Madura yang akan ke Surabaya dipastikan tak perlu was-was lagi dengan penyekatan dan tes swab antigen di sisi jembatan Suramadu.


Pasalnya usulan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi agar ada perubahan dalam penyekatan dan screening menjadi Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM) mendapat angin segar dari Bupati Bangkalan.

Hal ini dilakukan Wali Kota Eri lantaran ia sering mendapat keluhan dari warga Madura yang harus menjalani tes swab setiap kali masuk ke Surabaya.

"Sudah ada surat dari Bupati Bangkalan bahwa warga Madura yang masuk ke Surabaya tidak perlu tes swab, asal membawa Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM) yang dikeluarkan Pemkab Bangkalan. SIKM tersebut berlaku selama 7 hari," jelas Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai menemui pendemo, Senin (21/6).

Wali Kota Eri menambahkan penyekatan hingga swab di Suramadu tersebut bukan merupakan idenya atau Bupati Bangkalan.

Namun ia dan Bupati Bangkalan hanya menjalankan tugas yang sudah diperintahkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

"Karena apa yang dilakukan penyekatan yang dilakukan swab itu bukan kebijakannya Wali Kota Surabaya. Saya hanya menjalankan apa yang diperintahkan Forkopimda Jatim. Sehingga Insyaallah saya dan Bupati Bangkalan itu sama-sama menjalankan tugas," ungkapnya.

Sementara itu Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo meminta warga Madura mengerti atas kebijakan pemerintah terkait penanggulangan penularan Covid-19.

Herman memahami ketakutan warga yang harus menjalani tes swab berulang kali saat masuk ke Surabaya.

"Sekarang pakai SIKM yang berlaku satu minggu jadi tidak perlu swab berkali-kali," terangnya.

Herman menambahkan, rencananya SIKM tidak hanya dikeluarkan pemkab Bangkalan melainkan juga oleh kabupaten lainnya di Madura.

Seperti diketahui seratusan massa dari Madura yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Madura menggelar aksi unjuk rasa di depan balai kota Surabaya.

Mereka mendesak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera mencabut pemberlakukan penyekatan dan screening di jembatan Suramadu.

Massa menuding Wali Kota Eri Cahyadi diskriminasi kebijakan terhadap warga Madura padahal masih banyak tempat di Surabaya tak dilakukan swab seperti tempat hiburan malam, mall maupun pasar dan tempat keramaian lainnya.

Adanya penyekatan di Suramadu, pendemo mengaku masyarakat di Madura menjadi susah lantaran perekonomiannya terganggu.