Polres Probolinggo Turunkan Personel Gabungan Amankan Yadnya Kasada

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Polres Probolinggo melibatkan sejumlah personel gabungan, untuk mengamankan pelaksanaan Yadnya Kasada tahun ini. Ratusal personel itu akan ditempatkan di sejumlah titik untuk pengamanan selama prosesi ritual berlangsung.


“Dari polres sendiri kami turunkan sekitar 60 personel, kemudian ditambah lagi personel TNI, satpol PP, Satgas dan petugas pengamanan dari warga setempat. Jadi kira-kira 200 lebih personel gabungan yang dilibatkan,” ungkap Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Ia menyampaikan, para personel yang dilibatkan itu akan mulai berjaga sejak hari ini secara bergantian di setiap titik. Mereka juga berjaga di pos penutupan jalan sejumlah titik yang disediakan.

Agar para warga dari luar tidak nyelonong masuk seenaknya. Begitu pula pengunjung Wisata Gunung Bromo.

“Kami akan menjaga ketat pengamanan disana. Agar tidak seenaknya orang luar yang bukan warga sekitar, masuk begitu saja. Karena kami juga mengantisipasi terjadi penularan wabah covid-19 selama acara berlangsung,” jelasnya usai rapat tersebut.

Ia menambahkan, ada sekitar tiga titik penutupan jalan yang diberlakukan selama acara ritual berlangsung. Dari arah Probolinggo ditutup di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura; dari Pasuruan ditutup di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari; dan dari arah Malang dan Lumajang ditutup di daerah Jemplang.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Pasuruan juga dalam penutupan jalan ini. Karena beberapa wilayah penutupan itu masuk teretorial hukum Polres Pasuruan,” kata kapolres. 

Sementara itu, Koordinator Pengawasan dan Keamanan Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menambahkan, pihaknya juga telah membatasi jumlah pengikut selama acara berangsung. Di dalam pure itu juga dibatasi maksimal 25 persen dari jumlah kapasitas ruangan.

Tidak hanya itu, lanjutnya, seluruh petugas dan warga yang terlibat dalam pelaksanaan itu harus dilakukan swab terlebih dahulu. Termasuk para personel yang terlibat dalam pengamanan.

 “Kami tidak ingin muncul cluster baru selepas acara itu. Jadi antisipasi harus dilakukan sedini mungkin,”pungkasnya.