Wagub Jatim Ajak Pelaku Industri Migas Tingkatkan Industri Kreatif

 Wagub Jatim , Emil Elestianto Dardak/Ist
Wagub Jatim , Emil Elestianto Dardak/Ist

Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Elestianto Dardak wakil Gubenur Jawa Timur mengajak pelaku industri hulu minyak dan gas bumi untuk membangun masyarakat Jatim, kususnya di sektor industri kreatif dan usaha mikro kecil menengah.


Di Jawa Timur, tercatat ada 800 ribu pelaku industri kecil yang memekerjakan dua juta tenaga kerja. Industri kecil ini memiliki modal di bawah Rp 1 miliar. Sementara industri menengah yang bermodal Rp 1 miliar -15 miliar yang memiliki sumbangsih 30 persen dari total tenaga kerja jatim berjumlah 23 ribu pengusaha. 

Emil mengajak pelaku industri migas agar meningkatkan belanja untuk industri kreatif dalam belanja komponen korpoorasi. “Kita tahu kebutuhan terhadap energi primer tetap ada. Kami berharap industri migas berkolaborasi dalam meningkatkan daya saing pelaku UMKM, termasuk dalam digitalisasi

“Bayangkan kalau kita injeksi bantuan, maka 30 persen tenaga kerja di Jatim bisa mendapatkan support,” kata Emil dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, dalam acara Media Gathering Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina yang digelar secara daring, Kamis (24/6)

Masih kata Emil, saya perhatikan program CSR (Corporate Social Responsibility Pertamina EP 4) bukan hanya meng-cover penanganan Covid-19 dan bencana alam, tapi juga lingkungan hidup seperti konservasi, bio diversity, pendidikan, program kesehatan seperti penanganan ibu menyusui, ibu hamil, balita, hingga ke peningkatan ekonomi seperti mendorong kapasitas ekonomi masyarakat lokal.

Lebih Lanjut Emil memaparkan  saat ini di tengah pandemi Covid, digitalisasi menjadi keniscayaan untuk siapa saja. “Kalau dulu orang bisa berjualan secara lokal, mengandalkan toko-toko setenmpat. Tapi ketika dia digital, persaingannya menjadi lebih luas, sehingga daya saingnya harus didorong,” terangnya

Industri kreatif dalam hal ini memiliki posisi penting. 

“Industri kreatif dalam hal ini bukan hanya sebagai produk akhir, tapi enabler atau fasilitator untuk pelaku UMKM. Mungkin pelaku UMKM merasa tidak mers urgen untuk berinvestasi dalam membuat konten digital, website, dan desain lebih baik, atau bahkan melakukan digital marketing atau periklanan digital,” demikian wagub.