Jokowi Belum Terlambat Lakukan Lockdown

Presiden Jokowi/Net
Presiden Jokowi/Net

Penanganan Covid-19 di Indonesia masih saja memadukan pendekatan kesehatan dan ekonomi dalam mengatasi lonjakan kasus.


Berbagai istilah digunakan seperti PSBB, PPKM Mikro, dan PPKM Darurat. Pada dasarnya, semua kebijakan ini substansinya sama, yaitu tetap mengakomodir penanganan kesehatan dan ekonomi.

Pemerintah pusat juga tidak mau menutup pintu bagi WNA yang akan bekerja ke Indonesia. Ini artinya, pemerintah tetap membuka celah masuknya virus corona ke Indonesia melalui WNA.

Pengamat komunikasi politik Universitas Eda Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, kebijakan tidak mau menutup pintu bagi WNA mengindikasikan, pemerintah tetap mengedepankan sisi ekonomi.

"Pemerintah sangat pede kalau sisi kesehatan dan sisi ekonomi dapat berjalan seiring dalam mengatasi Covid-19," ujar Jamiluddin dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/7).

Selain itu, pemerintah pusat seolah tidak mendengar aspirasi dari daerah dalam penanganan Covid-19.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono misalnya, sempat mewacanakan akan melakukan lockdown. Namun wacana ini kemudian hilang karena diinformasikan Jogja tidak cukup dana melaksanakan lockdown.

"Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga diinformasikan mengajukan PSBB diperketat, namun pemerintah pusat konon menolaknya," kata Jamiluddin.

Berbagai elemen masyarakat juga banyak yang meminta agar pemerintah pusat melakukan lockdown. Pemerintah pusat tidak menggubrisnya dengan tetap mengeluarkan kebijakan yang tidak aspiratif.

Menurut Jamiluddin, pemerintah pusat terkesan begitu alergi mendengar lockdown. Padahal, belajar dari penanganan Covid-19 di banyak negara, kebijakan lockdown telah membawa banyak negara mulai hidup relatif normal.

"Sementara pendekatan yang dipilih pemerintah saat ini bukan meminimalkan kasus Covid-19, tapi justru sebaliknya," imbuh dia.

Jadi, jelas Jamiluddin, kinerja pemerintahan Presiden Jokowi sangat buruk dalam penanganan Covid-19. Hal ini kiranya menjadi pemicu banyaknya suara sumbang terhadap pemerintahan saat ini.

Sebelum terlambat, sebaiknya Jokowi tidak malu melakukan lockdown. Kebijakan ini sudah terbukti efektifitasnya di berbagai negara.

"Jokowi tentu tak ingin dinilai gagal dalam melindungi rakyatnya dari ancaman Covid-19. Sebab itu amanah pembukaan UUD1945 yang harus dipegang teguh pemimpin negeri tercinta," ucap Jamiluddin.