Aksi marah-marah Mensos Tri Rismaharini bernada ancaman memindahkan anak buahnya ke Papua mendapat kecaman dari aktivis Bumi Cendrawasih.
- Masuknya Borobudur Dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas Diharapkan Bisa Membuka Lapangan Kerja
- PAN Tidak Ada Maksud Tolak Cak Imin Nyapres, Asalkan Menang
- Abraham Lincoln, Pemuda Jenius yang Dibesarkan dengan Buku dan Tewas Ditembus Peluru
Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Merauke, Fio Siregar mengatakan, pernyataan Risma bermuatan rasis dan diskriminatif.
Fio sangat menyesalkan ucapan berbau rasisme dan diskriminatif tersebut.
Menurut Fio, pernyataan mantan Walikota Surabaya itu menyudutkan kami masyarakat Papua.
Ia meminta Politisi PDIP itu meminta maaf atas pernyataan tersebut.
"Kami sangat menyesali seorang menteri sosial mengatakan hal tersebut dan hal tersebut sangat menyudutkan kami di Papua ini. Kepada ibu Rismaharini selaku Mensos harus meminta maaf kepada masyarakat Papua," demikian pernyataan Fio seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (15/7).
Ditegaskan Fio, Papua bukanlah tempat pembuangan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak becus bekerja.
Kata Fio, Papua berisi orang-orang hebat dan pintar.
"Jangan jadikan Papua tempat pengasingan orang-orang yang tidak becus. Karena di Papua banyak berkumpul orang-orang yg hebat dan pintar. Pernyataan itu mengandung stigma bahwa Papua adalah suatu tempat yang menakutkan sehingga hukuman bagi ASN dari luar Papua yang berkinerja buruk akan dimutasi ke Papua," demikian penjelasan Fio.
Menteri Sosial RI Tri Risma Maharani viral di media Sosial saat melakukan pengecekan kesiapan dapur umum di Kawasan Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (13/7).
Saat sidak itu Risma marah karena anak buahnya cuek saat ada tim Tagana menyiapkan makanan di dapur umum.
Risma kemudian memanggil seluruh anak buahnya dan mengumpulkan di halaman kantor.
Mantan Wali Kota Surabaya itu mengancam akan memutasi para ASN (Aparatur Sipil Negara) yang bekerja di Balai Wiyata Guna Bandung ke wilayah Papua karena tidak turut dan tidak membantu pekerjaan di dapur umum.
"Mulai sekarang saya nggak mau lihat seperti ini. Kalau saya lihat lagi, saya pindah semua ke Papua. Saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman," ujar Risma.
- Pembantu Jokowi Anggap Gatot Dkk Ganggu Stabilitas Politik, PKS: Kasihan Pak Jokowi!
- Lewat Program 'Gemar Jelita', Bupati Hendy Optimis Mampu Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jember
- Indonesia Jadi Prioritas Arab Saudi untuk Dapat Tambahan Kuota