Polri-TNI Jadi Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jember

Pemakaman jenazah positif Covid-19 dengan Prokes yang dipimpin Kapolsek Mayang, Iptu Bejul Nasution, bersama anggota Polsek dan Koramil Mayang/RMOLJatim
Pemakaman jenazah positif Covid-19 dengan Prokes yang dipimpin Kapolsek Mayang, Iptu Bejul Nasution, bersama anggota Polsek dan Koramil Mayang/RMOLJatim

Banyaknya warga Jember meninggal dunia secara bersamaan di sejumlah rumah sakit, membuat BPBD Jember kewalahan melakukan penguburan Jenazah. Sebab, dalam sehari bisa 36 hingga 37 kasus warga Jember meninggal dunia di rumah sakit.    


Karena lamanya menunggu giliran, anggota Polsek dan Koramil Mayang, serta petugas Puskesmas Mayang,  harus turun tangan untuk menguburkan pasien Covid-19. Salah satunya menguburkan jenazah SN, warga Desa Tegalrejo Mayang yang meninggal dunia di RS Kusnadi Bondowoso.

"SN meninggal Rabu (14/7) pada pukul 00.05 WIB, di RSD Kusnadi Bondowoso, positif Covid-19. Jenazah sudah dikirim ke tempat pemakaman umum di Desa Tegal Rejo-Mayang. Namun petugas BPBD Jember masih belum datang," kata  Kapolsek Mayang, Iptu Bejul Nasution kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (14/7) siang.

Dia menjelaskan sesuai hasil koordinasi dengan BPBD Jember, petugas khusus pemakaman jenazah, dengan protokol Covid, masih melakukan pemakaman jenazah di beberapa tempat di Kabupaten Jember, seperti Sukowono dan Sumber jambe. 

Proses pemakaman masih berlangsung dan diperkirakan selesai sore. Sedangkan jenazah sudah tiba di tempat pemakaman desa Tegal Rejo pukul 11.30 WIB. 

"Kasihan pihak keluarga dan jenazah, jika harus menunggu terlalu lama di kuburan. Karena itu kami bersama anggota Polsek dan Koramil, 8 orang jadi relawan pemakaman jenazah terkonfirmasi positif Covid-19," kata AKP Bejul.

Pihaknya juga mencari baju Hazmat untuk sejumlah relawan. Sebab pemakaman jenazah harus sesuai Protap pemakaman Prokes pencegahan Covid-19. Karena tidak mungkin terlalu lama, dan lagi supaya tidak terjadi kerumunan di sekitar pemakaman tersebut. 

"Kami menyadari tidak bisa menunggu BPBD yang menyelesaikan jenazah lainnya. Sejak Selasa malam, petugas memakamkan 36 jenazah dengan protokol Covid. Kami harus jadi relawan," imbuhnya.

Sementara salah seorang tokoh setempat, Nunung Adi Kontesa, menyampaikan terima kasih, sehingga jenazah bisa dimakamkan dengan protokol Covid-19. Sebelumnya, pihak keluarga dengan tetangga kebingungan, untuk menguburkan jenazah, karena harus menunggu BPBD. 

"Kami sampaikan terima kasih, kepada pak polisi dan pak tentara, yang telah membantu warga kami," katanya.

Dia menjelaskan, dalam 2 pekan ini, sudah ada 3 warga desa setempat yang meninggal karena positif covid. Ketiganya perempuan, 1 orang hamil 8 bulan.