Dua Pusdiklat Kemhan Disulap Jadi RS Darurat Covid-19

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika meninjau pengadilan fungsi Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa menjadi RS darurat Covid-19/Ist
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika meninjau pengadilan fungsi Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa menjadi RS darurat Covid-19/Ist

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengalihfungsikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan) dan Pusdiklat Bahasa (Pusbahasa) Badiklat Kemhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan sebagai rumah sakit satelit untuk RS dr. Sutoyo di Bintaro, Jakarta Selatan.


"Kami mengalihkan beberapa kegiatan pokok. Sarana-sarana yang ada terutama badan pendidikan latihan, sarana pendidikan kita sementara kita alihkan. Kita hentikan kursus-kursus. Siswa kita pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan kita ubah menjadi RS darurat," ujar Prabowo saat meninjau secara langsung kesiapan dua fasilitas tersebut pada Rabu (14/7).

Dengan alih fungsi, gedung Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki daya tampung sebanyak 172 kamar, dengan kapasitas 344 tempat tidur.

Gedung Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki daya tampung sebanyak 172 kamar dengan kapasitas 344 tempat tidur.

Sebagai rumah sakit satelit, akan siapkan pula ruang ICU dan HCU dengan dua ventilator, serta oksigen generator untuk mendukung kebutuhan oksigen pasien.

Rumah sakit satelit ini juga akan dilengkapi dengan perangkat tenaga kesehatan yang dibutuhkan dari RS dr. Suyoto, termasuk diantaranya Dokter Umum, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Paru, serta Dokter Anestesi.

RS satelit ini akan menampung pasien Covid-19 dengan status sedang.

Sejak awal pandemi, RS dr. Suyoto yang berada di bawah Pusat Rehabilitasi Kemhan telah menjadi RS rujukan bagi pasien Covid-19, baik pegawai Kemhan, personel TNI dan keluarganya serta masyarakat umum, dengan persentase pasien masyarakat umum sekitar 80 persen.

RS dr. Suyoto memiliki kapasitas sekitar 236 tempat tidur, namun saat ini tengah terjadi lonjakan kasus Covid-19. Pihak RS juga telah menambah dua tenda di depan IGD Suyoto yang menampung 28 tempat tidur, dan 40 tempat tidur lainnya di asrama dengan masing-masing dilengkapi fasilitas oksigen sentral.

Selain itu, Prabowo mengatakan Kemhan juga mempersiapkan fasilitas tambahan di Badiklat Kemhan Salemba, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin Bogor, serta Mess Stand By Force di IPSC Sentul untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

“Jadi kita berhasil dalam waktu dekat menambah tempat tidur kurang lebih 1.650. Dengan instalasi ICU, IGD, dukungan ventilator, oksigen, dan sebagainya,” pungkas Prabowo dimuat Kantor Berita Politik RMOL.


ikuti update rmoljatim di google news