Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak Listianto, menyebut bahwa kondisi pandemi saat ini di Jatim sudah masuk kategori Extra Ordinary, atau dalam keadaan luar biasa. Jadi, Penanganannya juga harus luar biasa.
- Peneliti: Setelah Covid, Dunia akan Diserang Pandemi Flu Parah
- Empat Perbedaan Omicron Dengan Varian Covid 19 Lainnya
- Tahun Ini, China Sediakan 2 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 ke Seluruh Dunia
Baca Juga
"Bayangkan saja, sekarang di UGD yang antri dirawat karena Covid-19 itu sudah 600 orang. Ini sudah serius," kata Emil Dardak, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis, (29/8)
Sebenarnya, lanjut Emil, dalam penanganan kasus Covid-19, Jawa Timur sudah bekerja melebihi standar WHO. Misalkan, untuk melakukan testing, standar WHO mencapai 40 ribu per Minggu. Namun, Jawa Timur kenyataannya sudah melakukan tes pada 80 ribu orang per Minggu.
"Nah, bagaimana dengan kondisi kasus hari ini? Pernah enam ribu, tujuh ribu, delapan ribu dan sekarang turun lagi. Katakanlah 5 ribu, sementara kita dihadapkan pada situasi ratusan dokter meninggal. Meninggal ya, bukan terpapar. Yang terpapar lebih banyak lagi, Ini masih dokter, belum lagi yang tenaga kesehatan," kata Emil.
Sementara tenaga kesehatan yang tidak terpapar, mereka harus bekerja. Selain merawat pasien, sebagian juga terus bekerja melakukan testing dan tracing.
"Tapi memang ada beberapa daerah hasilnya bervariatif. Entah karena tidak melakukan tracing sesuai harapan, atau memang terkendala sesuatu, sehingga laporannya tidak sesuai di lapangan," kata Emil Dardak.
Sementara vaksinasi, masih kata Emil, sudah dilakukan sudah begitu luar biasa jumlahnya.
Oleh sebab itu, Emil berharap agar semua lapisan masyarakat, pemerintah kepala daerah dan stakeholder, untuk bahu membahu mengatasi pandemi dengan caranya masing-masing, sesuai dengan kewenangannya.
- Kenali dan Deteksi Dini Leukimia, Ini Edukasi dari Siloam Hospitals Surabaya
- Wagub Jatim Jumatan Sambil Sosialisasi PPKM Di Masjid Agung Kota Malang
- Selain Pakai Data KPU, Andi Arief Usul Bekas TPS Dipakai Untuk Suntik Vaksin